Kantor Partai Oposisi Georgia Diserang Orang Tidak Dikenal

Georgia masih diliputi ketegangan

Intinya Sih...

  • Kantor UNM diserang ratusan orang tak dikenal menggunakan masker, merusak bangunan dan peralatan.
  • Pembatalan veto presiden soal RUU antiagen asing memanas, Georgia dipanggil oleh Lithuania terkait keputusan tersebut.
  • Rentetan serangan menargetkan oposisi, aktivis, dan media independen, dengan tuduhan pengkhianat dan agenasing.

Jakarta, IDN Times - Kantor Pusat partai oposisi Georgia, UNM (United National Movement) diserang ratusan orang tak dikenal yang menggunakan masker pada Sabtu (1/6/2024). Aksi ini berlangsung di tengah ketegangan antara partai penguasa Georgian Dream dan UNM soal RUU antiagen asing. 

Pembatalan veto presiden soal RUU antiagen asing membuat relasi Georgia dengan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan negara-negara Barat lainnya memanas. Bahkan, Lithuania sudah memanggil Duta Besar Georgia mengenai keputusan tersebut. 

1. Kantor UNM diserang sekitar 100 orang bermasker

Kepala UNM, Levan Khabeishvili mengungkapkan bahwa sebanyak 100 orang yang menyerang Kantor UNM telah merusak bagian sejumlah bagian dari bangunan. 

"Serangan ini berlangsung lebih dari setengah jam. Ratusan orang berpartisipasi dalam serangan tersebut. Aksi ini mengakibatkan kerusakan di bagian fasad, pecahnya kaca, dan rusaknya sejumlah peralatan," tuturnya, dikutip The Kyiv Independent.

Ia menambahkan, pelaku menyerang dengan menggunakan tongkat kayu, batu, dan potongan kayu. Pelaku diketahui sempat berupaya masuk ke dalam gedung, tapi setelah diadang, mereka langsung melarikan diri. 

Khabeishvili menduga bahwa rezim Bidzina Ivanishvili (oligarki Georgia) yang ada di balik serangan ini. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemimpin Partai Georgian Dream. 

Baca Juga: PM Georgia Mengaku Diancam Serangan Fisik oleh Uni Eropa

2. Serangan kepada tokoh oposisi terus terjadi di Georgia

Di tengah ketegangan di Georgia, rentetan serangan yang menargetkan oposisi, aktivis, dan media independen sudah terjadi. Pelaku menargetkan tokoh yang terlibat dalam demonstrasi menolak RUU antiagen asing. 

Tak hanya pihak oposisi yang menjadi target, kerabat korban juga sudah menerima sejumlah ancaman dari orang tak dikenal. Ancaman tersebut berupa telepon, penempelan poster intimidasi, dan terdapat sejumlah orang yang menganggapnya sebagai pengkhianat dan agenasing. 

Dilaporkan TVP World, sejumlah pihak menyebut Partai Georgian Dream bertanggung jawab atas kasus ini. Tindakan ini juga akan berimbas pada penekanan dari pemerintah terhadap rakyat sipil dan dianggap upaya meniru pemerintah Rusia untuk meringkus oposisi. 

Baca Juga: PM Georgia Mengaku Diancam Serangan Fisik oleh Uni Eropa

3. Georgia ragukan konklusi dari ODHIR soal RUU antiagen asing

Kepala Fraksi Parlemen Georgia dari Partai Georgian Dream, Rati Ionatamishvili mengungkapkan, konklusi ODHIR (Office for Democratic Institutions and Human Rights of the Organisation for Security and Cooperation in Europe) didorong narasi dari UNM. 

"Bagaimana objektif ini dapat dilaporkan jika salah satu penulisnya adalah pengacara dari mantan Presiden Mikheil Saakashvili yang merepresentasikan sebagai bentuk perlawanan terhadap Georgia di Pengadilan Eropa," terangnya, dilansir Agenda

"Kesimpulan dari ODHIR terkait dengan RUU antiagen asing sudah dipengaruhi oleh narasi dari partai oposisi UNM yang tidak memiliki kredibilitas. Konklusi ini tidak objektif tapi cenderung punya tendensi tertentu," tambahnya. 

Baca Juga: Ukraina Protes Pernyataan Tidak Bersahabat PM Georgia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya