Jerman Blokir Kiriman Tank Leopard Spanyol ke Ukraina

Jerman ragu kirim tank buatannya ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman pada Minggu (12/6/2022), memblokir Spanyol untuk mengirimkan persenjataan buatannya ke Ukraina. Pasalnya, senjata yang rencananya dikirimkan Spanyol adalah tank canggih Leopard 2A4 buatan Jerman. 

Pada pekan lalu, Spanyol sudah bersedia mengirimkan persenjataan dan misil ke Ukraina dalam membantu melawan agresi Rusia. Selain itu, Spanyol juga bersedia memberikan pelatihan militer kepada Ukraina terkait penggunaan tank. 

Baca Juga: Jerman Tuduh Rusia Berupaya Hancurkan Peradaban Ukraina di Donbass

1. Jerman meragukan pengiriman tank Leopard ke Ukraina

Pernyataan Pemerintah Jerman tersebut dilatarbelakangi adanya keraguan akan rencana pengiriman tank Leopard 2A4 oleh Spanyol ke Ukraina. Kanselir Olaf Scholz mengatakan bahwa sebaiknya tidak menggunakan tank buatan negara Barat. 

"Pemerintah Jerman memperingatkan rencana Spanyol untuk mengirimkan senjata ini akan meregulasi pengiriman dugaan Barat untuk menyediakan tank buatan Barat ke Ukraina" ungkap Scholz, dilansir dari Der Spiegel dalam Express

Pasalnya, seluruh persenjataan buatan Jerman yang hendak diekspor ulang ke negara ketiga diharuskan untuk meminta persetujuan Jerman. Sebelumnya, Jerman bersikap diam saja terkait rencana pengiriman tank Leopard ke Ukraina. 

Tank Leopard 2A4 merupakan tank buatan Jerman yang diproduksi oleh perusahaan Krauss-Maffei pada tahun 1970-an untuk tentara Jerman Barat. Tank canggih itu dilengkapi dengan sistem pengontrol digital dengan laser jarak jauh. 

Baca Juga: Kanselir Jerman Olaf Scholz Setuju Kirim Tank Antipesawat ke Ukraina

2. Spanyol meminta maaf kepada Jerman atas rencana tersebut

Jerman Blokir Kiriman Tank Leopard Spanyol ke UkrainaIlustrasi bendera Spanyol. (instagram.com/mi_unica_bandera)

Mendengar pernyataan dari Pemerintah Jerman, Spanyol langsung mengutarakan permintaan maafnya kepada Kanselir Olaf Scholz. 

"Laporan pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina ini akan menjadi yang pertama kalinya anggota NATO mengirimkan tank modern ke Ukraina. Ini akan menjadi hal yang sangat sulit bagi kepemimpinan Jerman" ungkap Pemerintah Spanyol, dikutip RT

Sebelumnya, Madrid juga merubah rencana awalnya untuk mengirimkan sebanyak 40 tank Leopard ke Ukraina. Kemudian, Pemerintah Spanyol menurunkannya jumlah pengiriman maksimum sebanyak 10 kendaraan. 

Di sisi lain, Pemerintah Jerman juga mengklaim bahwa pengiriman tank ini diragukan lantaran tank tersebut sudah tua dan perlu diperbaiki selama beberapa bulan. Pasalnya, tank tersebut sudah dibeli Spanyol dari Jerman pada 1990-an. 

Baca Juga: Pabrik Jerman Kirim 50 Tank Leopard ke Ukraina untuk Perangi Rusia

3. Pengiriman tank menjadi isu sensitif bagi Jerman

Jerman Blokir Kiriman Tank Leopard Spanyol ke UkrainaTank Leopard Jerman yang digunakan tentara Polandia. (twitter.com/RonaldReagan98)

Rencana pengiriman tank Leopard 2A4 oleh Spanyol ke Ukraina ini merupakan topik sensitif bagi Jerman. Pasalnya, sejauh ini tank yang dikirimkan ke Ukraina sebatas kendaraan generasi kedua. Bahkan, rencana tersebut belum dimatangkan sampai saat ini. 

"Berdasarkan alasan sejarah, Scholz sangat takut akan dampak politik yang ditimbulkan apabila tank milik Jerman menembak tank milik Rusia" ungkap Guztav Gressel selaku pakar militer Rusia di Dewan Eropa, dilansir France24

Maka dari itu, pengiriman tank Jerman generasi ketiga ke Ukraina akan membuat Berlin semakin tidak nyaman. Hal ini lantaran Berlin sendiri masih meragukan untuk mempersenjatai Ukraina dengan tank itu sendiri. Meskipun negara Eropa lainnya bebas untuk melakukannya. 

Gressel juga mengatakan bahwa Jerman sebenarnya adalah pemasok terbesar tank di seluruh Eropa. Maka dari itu, keinginan Eropa untuk mempersenjatai pasukan Ukraina dengan senjata modern akan bergantung pada Jerman dibanding negara lain. 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya