Jerman Berencana Pulangkan Pengungsi Ukraina yang Nganggur

Minta pengungsi Ukraina mencari pekerjaan

Intinya Sih...

  • Kepala Partai CSU Jerman ingin pulangkan pengungsi Ukraina tanpa pekerjaan.
  • Dobrindt kritik pemerintah federal karena terlalu banyak warga asing menerima bantuan sosial.
  • Menteri Tenaga Kerja Jerman serukan perusahaan merekrut pengungsi Ukraina yang belum menguasai bahasa Jerman.

Jakarta, IDN Times - Kepala Partai Christian Social Union (CSU) Jerman, Alexander Dobrindt, mengusulkan agar pemerintah memulangkan pengungsi Ukraina yang tidak memiliki pekerjaan. Ia menilai terlalu banyak warga asing yang menerima bantuan sosial di Jerman. 

Usia berkecamuknya perang Rusia-Ukraina, Jerman menjadi salah satu negara tujuan pengungsi asal Ukraina. Berlin juga sudah menyatakan tidak akan mendeportasi warga Ukraina di tengah mobilisasi militer meski masa berlaku paspornya habis. 

Baca Juga: Ukraina Akan Tingkatkan Kekuatan Pertahanan Udara

1. Menolak uang pajak rakyat Jerman digunakan bantu pengungsi Ukraina

Dobrindt mengungkapkan kritiknya terhadap pemerintah federal yang didominasi Partai Sosial Demokrat (PSD) di tengah banyaknya pengungsi Ukraina di Jerman. Ia menilai terlalu banyak orang asing yang menerima uang dari pembayar pajak di Jerman. 

"Setelah lebih dari 2 tahun pecahnya perang Rusia-Ukraina, prinsip seharusnya diterapkan, yakni segera cari pekerjaan di Jerman atau pulang ke lokasi yang aman di bagian barat Ukraina," tutur Dobrindt pada Minggu (23/6/2024), dikutip Ukrainska Pravda.

"Kami membutuhkan komitmen dan kerja sama kuat dalam menangani masalah pencari suaka berkaitan dengan pekerjaan. Harus ada tawaran pekerjaan dan ini harus menjadi bagian dari proses integrasi di Jerman," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa warga Ukraina yang tidak mau bekerja di Jerman seharusnya dapat menemukan peluang lain atau mungkin dapat berkontribusi membangun kembali negaranya.

2. Kritik Dobrindt ditampik oleh partai koalisi pemerintahan

Wakil Ketua Partai Sosial Demokrat Dirk Wiese mengatakan bahwa CSU tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu. Ia mengkritik sebaiknya CSU menghilangkan kata 'C' atau 'Christian' dari namanya. 

"Mereka seharusnya menghilangkan nama CSU dari partainya. Presiden Rusia Vladimir Putin terus membombardir Ukraina. Sekarang Dobrindt juga ingin memulangkan perempuan dan anak-anak Ukraina yang mungkin sudah kehilangan orang tuanya di garis depan," ujarnya. 

Sementara itu, pemimpin Partai Green, Omid Nouripour mengatakan bahwa proposal yang diajukan oleh Dobrindt tidak memperhatikan bagaimana situasi yang dialami oleh warga Ukraina imbas serangan Putin. 

Menteri Tenaga Kerja Jerman Hubertus Heil sempat menyerukan agar perusahaan bersedia merekrut pengungsi Ukraina yang belum menguasai bahasa Jerman dengan tingkat tinggi dan hanya mengetahui dasarnya. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Hancurkan Gudang Drone Rusia

3. Jerman harus keluarkan dana Rp105,5 triliun untuk pengungsi Ukraina

Jerman Berencana Pulangkan Pengungsi Ukraina yang Nganggurilustrasi bendera Jerman, Uni Eropa, dan Ukraina. (x.com/ZelenskyyUa)

Pertemuan antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di seluruh negara bagian di Jerman mengklaim bahwa negaranya memiliki magnet besar bagi warga Ukraina untuk datang. Pasalnya, Jerman memberikan bantuan sosial terbesar dibanding negara tetangganya. 

Mendagri Baden-Wuerttemberg Thomas Strobl mengungkapkan harapannya agar adanya perubahan dalam kebijakan soal bantuan sosial bagi pengungsi Ukraina. 

"Ini sangat mungkin faktor banyaknya pengungsi Ukraina memilih datang ke Jerman dibanding negara lain, seperti Prancis adalah sistem pembayaran kesejahteraan sosial yang tinggi. Tidak ada negara lain di Eropa seperti kami," ungkapnya, dilansir The Guardian

Kementerian Keuangan Jerman mengatakan bahwa pemerintah harus menggelontorkan biaya sebesar 5,5 miliar euro (Rp96,7 triliun) hingga 6 miliar euro (Rp105,5 triliun) untuk membiayai pengungsi Ukraina pada tahun ini. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Lancarkan Serangan Siber ke Bank Rusia

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya