Iran Tolak Perubahan Perbatasan Internasional Armenia

Harapkan peningkatan relasi Iran-Armenia

Intinya Sih...

  • Dubes Iran menolak perubahan perbatasan Armenia yang diakui internasional dan pemaksaan Azerbaijan untuk perdamaian.
  • Armenia mengikuti pemilu Iran, harapkan presiden terpilih mempererat relasi kedua negara sesuai kebijakan Iran.
  • Sobhani menekankan pentingnya hubungan Iran-Armenia, menolak ancaman Azerbaijan, dan mendukung pengakuan kemerdekaan Palestina oleh Armenia.

Jakarta, IDN Times - Duta Besar (Dubes) Iran di Armenia Mehdi Sobhani menolak perubahan perbatasan Armenia yang diakui oleh komunitas internasional. Ia pun menolak adanya pemaksaan dari Azerbaijan untuk menandatangani perjanjian perdamaian dengan Armenia. 

Belakangan ini, negosiasi perdamaian Armenia-Azerbaijan terus berjalan di tengah proses delimitasi perbatasan kedua negara. Yerevan terus menuruti permintaan Baku untuk menyetujui perdamaian, termasuk berencana mengubah konstitusi yang disebut mengklaim wilayah Azerbaijan.

Baca Juga: Armenia Sebut Rusia Izinkan Perang di Nagorno-Karabakh

1. Presiden baru Iran tetap lanjutkan hubungan baik dengan Armenia

Sobhani mengungkapkan bahwa Armenia mengikuti secara dekat pemilu di Iran. Ia pun berharap agar siapapun yang terpilih sebagai presiden akan menguntungkan dan mempererat relasi rakyat di Iran dan Armenia. 

"Hubungan Iran-Armenia sangat mengikuti prinsip. Pemimpin yang terpilih pasti akan mengikuti kerangka kebijakan yang diambil oleh Iran terhadap Armenia seperti yang sudah disuarakan oleh pemimpin revolusi Iran," terangnya pada Jumat (28/6/2024), dikutip News AM.

"Kami menghargai integritas teritorial Armenia dan akan selalu mendukungnya. Kami menolak segala perubahan perbatasan Armenia yang diakui secara internasional, beserta dengan perubahan geopolitik," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa Armenia adalah negara penting bagi Iran dan merupakan tetangga yang jujur dan baik. Sobhani mengaku negaranya siap meningkatkan hubungan dalam berbagai bidang dengan Armenia.

2. Tolak rencana invasi Azerbaijan ke Provinsi Syunik

Sobhani menekankan agar Azerbaijan tidak menggunakan bahasa yang menunjukkan ancaman kepada Armenia. Ia menyatakan Iran akan menolak invasi Azerbaijan ke teritori Syunik di Armenia. 

"Jika suatu negara (Azerbaijan) menginginkan dan memperjuangkan sebuah perdamaian, mereka tidak seharusnya menggunakan bahasa ancaman dalam diskusinya. Kami menolak respons invasi ke Syunik karena itu merupakan satu-satunya koridor Armenia ke Iran," ungkapnya, dilansir RFE/RL

Dalam pertemuan antara Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan dan Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Mei lalu, keduanya membicarakan soal kedekatan Yerevan dengan negara-negara Barat. 

Khamenei memperingatkan Pashinyan agar tidak memperbolehkan masuknya pihak luar dalam urusan regional Kaukasus Selatan. Ia mengingatkan Pashinyan agar negaranya harus dapat menjaga kepentingannya.

Baca Juga: Bela Hizbullah, Iran Ancam Israel agar Tak Serang Lebanon 

3. Iran sambut baik pengakuan Armenia kepada Palestina

Pada saat yang sama, Sobhani ikut menyambut baik keputusan Armenia untuk mengakui kemerdekaan Palestina. Ia menyebut keputusan Yerevan sangatlah berani dan menjadi langkah positif. 

Dilansir Armen Press, Dubes Iran di Yerevan itu menekankan bahwa Iran sudah mengekspresikan posisinya terhadap isu ini dan mengonfirmasi bahwa prinsip Teheran adalah memproses pengakuan Palestina. 

"Anda tahu bahwa prinsip kami adalah tidak mengakui rezim Zionis. Menekankan pada integritas kami, kami menyambut baik posisi dan keputusan dari Republik Armenia untuk mengakui Palestina dan mendukung rakyatnya," ungkapnya. 

"Ini keputusan berani yang diambil Armenia untuk menunjukkan kepada komunitas internasional apa nilai-nilai sebenarnya hak yang dimiliki rakyat Palestina dan menolak pelanggaran hak yang dilakukan kepada anak-anak, perempuan, dan laki-laki Palestina oleh rezim Zionis," sambungnya. 

Baca Juga: Iran Batalkan Hukuman Mati terhadap Rapper Toomaj Salehi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya