Iran-Rusia Tegang soal Koridor di Armenia
Intinya Sih...
- Percekcokan Iran dan Rusia terkait pembukaan koridor Zangezur di Armenia.
- Menteri Luar Negeri Iran menegaskan penolakan terhadap ancaman terhadap integritas teritorial Armenia.
- Kemlu Iran memanggil Duta Besar Rusia di Teheran untuk menyampaikan kekhawatiran soal dukungan Moskow terhadap pembukaan koridor Zangezur.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Iran dan Rusia terlibat percekcokan terkait dengan pembukaan koridor Zangezur di Armenia pada Minggu (8/9/2024). Koridor tersebut diketahui sebagai jalur utama menghubungkan wilayah utama Azerbaijan dengan wilayah otonom Nakhchivan, di perbatasan Turki.
Sebelumnya, Rusia menuduh Armenia melakukan sabotase dengan menutup jalur di Provinsi Syunik yang menghubungkan Azerbaijan ke Nakchivan. Yerevan pun membantah klaim tersebut dan mempertanyakan keterlibatan Moskow dalam upaya perdamaian.
Baca Juga: Iran Bantah Ikut Campur dalam Perang Rusia-Ukraina
1. Sebut koridor Zangezur sebagai garis merah Iran
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menekankan tidak akan menyetujui segala bentuk ancaman terhadap integritas teritorial Armenia.
"Segala bentuk ancaman terhadap integritas teritorial negara tetangga kami (Armenia) atau upaya untuk mendelineasi ulang perbatasan, baik di utara, selatan, timur, atau barat tidak dapat diterima. Ini adalah garis merah bagi Iran," tuturnya, dikutip BNE Intellinews.
Sementara, Duta Besar Iran di Yerevan Mehdi Sobhani mengungkapkan penolakan Iran terhadap pembukaan koridor Zangezur kepada Azerbaijan.
"Kami menolak segala bentuk pelanggaran integritas teritorial dan kedaulatan Armenia. Seperti yang sudah saya katakan, ini berlawanan dengan kepentingan Armenia dan Iran. Cita-cita memberikan nama lain kepada Armenia, tidak akan pernah terwujud," ungkapnya.
2. Iran memprotes Rusia soal dukungan pembukaan koridor Zangezur
Editor’s picks
Pada Rabu (4/9/2024), Iran sudah memprotes Rusia terkait dukungan pembukaan koridor Zangezur untuk akses Azerbaijan. Pihaknya meminta Moskow untuk mendengarkan Teheran terkait dengan masalah di Armenia.
"Di Iran, pakar telah menyarankan Rusia untuk melihat bahwa Iran akan selalu menolak segala pembentukan koridor yang menghubungkan Azerbiajan ke Nakhichevan melewati teritori Armenia. Moskow seharusnya tidak terkejut soal pandangan Teheran," terangnya, dilansir RFE/RL.
"Tidak ada satu pun negara di Kaukasus Selatan yang boleh menikmati keuntungan di atas negara lain. Moskow seharusnya tidak pernah mengharapkan ide pembukaan koridor Zangezur dalam menyelesaikan permasalahan dengan Armenia," sambungnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran juga sudah memanggil Duta Besar Rusia di Teheran, Alexei Dedov untuk mengutarakan kekhawatirannya soal dukungan Moskow terhadap pembukaan koridor Zangezur.
Baca Juga: Armenia Tolak Tuduhan Rusia soal Sabotase Upaya Perdamaian
3. Pertemuan format 3+3 akan digelar di Turki
Juru Bicara Kemlu Armenia Ani Badalyan dan Dubes Sobhani mengatakan bahwa pertemuan format 3+3 akan digelar di Turki.
"Kami mengumumkan bahwa pertemuan soal partisipasi antar-Menteri Luar Negeri di tiga negara kawasan Kaukasus Selatan dan tiga negara kekuatan regional di kawasan tersebut dalam pertemuan format 3+3 akan digelar di Turki," tuturnya, dikutip News AM.
Pertemuan tersebut terakhir kali digelar pada Desember 2021. Acara itu dihadiri oleh Wakil Menteri Armenia, Azerbaijan, Rusia, Iran, dan Turki, tapi Georgia menolak untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Rusia Tawarkan Armenia Negosiasi Damai dengan Azerbaijan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.