ECOWAS Kecam Serangan Teroris di Ibu Kota Mali

Mendorong pengembalian stabilitas di Mali

Intinya Sih...

  • ECOWAS mengutuk serangan teroris Al-Qaeda di Mali yang mengancam stabilitas dan keselamatan warga sipil.
  • Serangan dilakukan oleh GSIM di dua titik, sekolah gendarmerie dan pangkalan militer, menimbulkan kepanikan warga.
  • Pimpinan militer Mali meminta bantuan warga untuk memberikan informasi penting mengenai terduga pelaku terorisme.

Jakarta, IDN Times - Economic Community of West African States (ECOWAS), pada Rabu (18/9/2024), mengecam serangan teroris afiliasi Al-Qaeda di ibu kota Mali, Bamako. Blok Afrika Barat itu menyebut serangan teroris itu telah mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas Mali. 

"Ini adalah aksi kekerasan yang mengancam perdamaian dan keamanan rakyat di Afrika Barat. Kami mengecam keras tindakan ini," tegas ECOWAS, dikutip APA News.

Dalam beberapa tahun terakhir, Mali terus dilanda krisis keamanan imbas aktivitas kelompok teroris dan separatis di negaranya. Instabilitas ini yang mendorong kudeta militer pada 2021 dan mengizinkan masuknya tentara pembunuh bayaran Rusia, PMC Wagner. 

1. Serangan terjadi di dua lokasi secara bersamaan

Serangan di Bamako ini dilakukan kelompok afiliasi Al-Qaeda, Group for the Support of Islam and Muslims (GSIM). Kelompok itu menargetkan serangan di dua titik, yakni sekolah gendarmerie di Distrik Faladie dan pangkalan militer di Bandara Bamako. 

Dilansir RFI, menurut keterangan dari saksi mata, adu tembak terjadi di Banankabougou pada pukul 05.30 waktu setempat dan menimbulkan kepanikan warga. Bahkan, adu tembak terus terjadi hingga pukul 07.50 pagi hari. 

Komando Pasukan Bersenjata Mali (EMGA) menyebut, kelompok teroris tersebut berusaha masuk ke dalam sekolah gendarmarie. Pihaknya mengklaim upaya tersebut berhasil digagalkan oleh tentara Mali dan situasi sudah terkendali. 

EMGA juga mengklaim sukses memukul mundur kelompok teroris dan menyerukan kepada warga Bamako bisa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. 

Baca Juga: Israel Fokuskan Serangan di Perbatasan Lebanon 

2. Akses masuk Bandara Bamako dibatasi untuk sementara waktu

Pada saat yang sama, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Mali, Madina Sissoko Dembele mengumumkan pembatasan akses masuk ke area sekitar Bandara Internasional Modibo Keita Senou imbas serangan teroris. 

Ia menambahkan agar warga tetap tenang menyusul peristiwa serangan teroris dan pembatasan di area bandara akan segera dicabut. Ia juga mengucapkan terima kasih atas pengertian dari seluruh masyarakat di tengah pembatasan ini. 

Melansir Africa News, pimpinan militer Mali, Jenderal Oumar Diarra menyerukan kepada warga untuk memberikan informasi penting mengenai terduga pelaku terorisme ini kepada otoritas keamanan. 

"Saya mengatakan kepada rakyat Mali bahwa serangan ini sudah direncanakan dan kami semua warga Mali tidak boleh membiarkan ini terjadi. Saya meminta seluruh penduduk untuk memberikan informasi terduga pelaku. Investigasi masih terus berjalan," terangnya. 

3. GSIM mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bamako

GSIM sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan di sekolah gendarmerie dan Bandara Modibo Keita Senou pada Selasa (17/9/2024). Pihaknya mengklaim serangan ini menyebabkan sejunmlah korban tewas dan kerusakan properti, serta beberapa pesawat. 

Serangan teroris di Bamako ini bukan yang pertama kali terjadi. Tercatat sudah ada beberapa insiden serangan serupa di ibu kota Mali di tengah instabilitas imbas aktivitas kelompok teroris. 

Pada 2015, kelompok teroris Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) sudah menyerang Radisson Blu Hotel yang mengakibatkan tewasnya 20 orang, termasuk warga negara asing. Aksi sempat menjadi sorotan dunia internasional mengenai tingginya ancaman teroris di Mali. 

Dua tahun kemudian, AQIM bertanggung jawab atas serangan di kamp turis di Kangaba dan membunuh sekitar 20 orang, mayoritas turis dan warga lokal. Serangan teroris terakhir terjadi di pangkalan militer pada Maret 2022 yang menyebabkan tewasnya sejumlah tentara Mali. 

Baca Juga: PBB Sorot Insiden Ledakan Pager di Lebanon

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya