Di Tengah Ketegangan, Kosovo Kembali Buka Perbatasan Serbia

Serbia-Kosovo kembali memanas

Intinya Sih...

  • Pintu perbatasan Kosovo-Serbia dibuka kembali setelah penutupan di tengah ketegangan kedua negara.
  • Ketegangan muncul akibat penutupan lima institusi Serbia di Kosovo Utara dan dugaan pemalsuan dokumen operasional.
  • Kosovo menuduh Serbia terlibat dalam pemblokiran pintu perbatasan dan meminta respons dari komunitas internasional.

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Kosovo, Xhelal Svecla, mengumumkan bahwa seluruh pintu perbatasan Kosovo-Serbia sudah dibuka kembali pada Sabtu (7/9/2024). Pengumuman ini setelah adanya penutupan di perbatasan Merdare dan Brnjak di tengah ketegangan kedua negara. 

Sepekan terakhir, hubungan kedua negara kembali memanas imbas penutupan lima institusi di bawah pemerintah Serbia di Kosovo Utara. Bahkan, aparat kepolisian Kosovo sudah memanggil lima pejabat Serbia atas dugaan pemalsuan dokumen operasional institusinya. 

Baca Juga: Presiden Serbia Tolak Hadiri Undangan KTT BRICS di Rusia

1. Tuding otoritas Serbia ikut terlibat pemblokiran perbatasan

Svecla mengatakan penutupan pintu perbatasan Merdare dan Brnjak diterapkan setelah sekelompok orang bermasker menghalangi jalan masuk dari Kosovo ke Serbia. Ia mengklaim warga Serbia itu sengaja menghalangi warga etnis Albania masuk ke Serbia. 

"Kami melihat adanya kelompok ekstremis bermasker di Serbia yang secara selektif menyeleksi warga Kosovo yang hanya ingin transit di Serbia ke negara ketiga. Semua ini dilihat langsung oleh otoritas Serbia. Ini membuktikan bahwa Serbia ikut terlibat," tegas Svecla, dikutip RFE/RL

"Kami menerima pengumuman adanya pemblokiran kelompok ekstremis bermasker di Serbia. Setelah mereka bubar dan memastikan bahwa tidak ada halangan di pintu perbatasan Republik Kosovo, kami membuka kembali lalu lintas di Merdare dan Brnjak," tambahnya. 

Menanggapi ini, Menteri Luar Negeri Kosovo Donika Gervalla-Schwarz menuding polisi Serbia sengaja tidak mengambil tindakan untuk memastikan kebebasan pergerakan warga Kosovo. Ia menuding Serbia sengaja memblokir jalan dan merusak stabilitas Kosovo. 

2. Presiden Kosovo sebut aksi ini untuk meneror warganya

Di Tengah Ketegangan, Kosovo Kembali Buka Perbatasan SerbiaPresiden Kosovo, Vjosa Osmani (twitter.com/VjosaOsmaniPRKS)

Presiden Kosovo Vjosa Osmani mengatakan bahwa pemblokiran oleh kelompok ekstremis di perbatasan Kosovo-Serbia adalah upaya untuk memblokade akses warga dan meneror warga etnis Albania. 

"Serbia kembali menunjukkan bahwa mereka tidak peduli terhadap kebebasan pergerakan dan konsep bertetangga yang baik. Sebaliknya, mereka terus melanjutkan dukungan kepada geng kriminal untuk menyerang Kosovo. Pemblokiran ini jelas untuk meneror warga etnis Albania di Kosovo," tuturnya, dikutip Koha.

Osmani sudah menyerukan respons dari komunitas internasional atas pelanggaran yang dilakukan oleh Serbia kepada Kosovo. 

"Saya menyerukan kepada seluruh sekutu kami untuk menanggapi pelanggaran dari Serbia. Mereka telah mencederai hak-hak warga kami dan berusaha merusak stabilitas serta keamanan Kosovo, maupun seluruh kawasan," sambungnya. 

Baca Juga: Kosovo Panggil Pejabat Serbia atas Dugaan Pemalsuan Dokumen

3. Uni Eropa desak Serbia-Kosovo lanjutkan negosiasi

Pada Jumat (6/9/2024), Perwakilan Uni Eropa (UE) di Balkan Barat, Miroslav Lajcak mendesak Serbia untuk mengupayakan normalisasi hubungan kedua negara untuk memuluskan langkah bergabung dalam UE. 

"Tentu saja, isu yang sangat penting adalah bagaimana membuka blokade implementasi kesepakatan untuk menormalisasi hubungan kedua negara. Kami sudah membicarakan itu secara detail dengan Wakil Perdana Menteri Kosovo, Besnik Bislimi," ungkap Lajcak, dilansir Euronews

"Kesepakatan antara Serbia dan Kosovo adalah bagian dari proses aksesi Kosovo dan Serbia ke dalam blok UE. Berbagai macam tuduhan dan pernyataan negatif antara kedua pihak tidak akan membantu," tambahnya. 

Pada saat yang sama, Lajcak juga mendesak agar etnis minoritas Serbia di Kosovo tidak memblokir pintu perbatasan kedua negara. Ia menilai langkah itu akan berdampak pada kebebasan pergerakan baik untuk warga etnis Serbia maupun Albania. 

Baca Juga: AS: Pembukaan Jembatan di Kosovo Utara Picu Krisis Keamanan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya