China Tegaskan Tidak Pernah Kirim Senjata Mematikan ke Rusia

Tidak ingin merusak hubungan China-Ukraina

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan bahwa negaranya selama ini tidak pernah mengirim senjata ke Rusia. Pernyataan ini disampaikan di tengah kunjungannya ke Jerman untuk menghadiri KTT Keamanan Muenchen.  

Dalam 2 tahun terakhir, China terus dituding mendukung Rusia dalam invasi skala besar ke Ukraina. Bahkan, hubungan Beijing-Kiev sempat memanas ketika memasukkan sejumlah perusahaan China ke dalam daftar hitam, karena Ukraina menganggapnya ikut membiayai perang. 

1. Yi tekankan China akan terus mendukung perdamaian di Ukraina

Ketika bertemu dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba, Yi menyatakan bahwa Ukraina adalah rekan strategis China. Ia pun menyebut Beijing tidak pernah menjual senjata mematikan kepada Rusia di tengah perang. 

"Apapun perubahan yang terjadi di dunia internasional, China berharap hubungan China-Ukraina berjalan normal dan melanjutkan keuntungan yang didapat rakyat kedua negara. Kami berterima kasih kepada Kiev yang mengevakuasi warga China di tengah perang dan China tidak akan pernah melupakan itu," terangnya pada Minggu (18/2/2024), dikutip Ukrinform.

"Beijing juga akan mengikuti solusi politik dalam menghadapi isu ini, serta mempromosikan kedamaian dan dialog. Di tengah perang, kami juga tidak pernah memanfaatkan keadaan dengan menjual senjata ke area konflik," sambungnya. 

Yi menambahkan bahwa China akan terus melanjutkan peran konstruktif dalam mengakhiri perang dan membangun kembali perdamaian sesegera mungkin. 

Baca Juga: Krisis Amunisi, Ukraina Tarik Pasukan dari Avdiivka

2. Kuleba menyebut China-Ukraina akan terus mendiskusikan perdamaian

Di sisi lain, Kuleba mengatakan bahwa dialog dengan Wang Yi bertujuan mengembalikan perdamaian di Ukraina. Ia juga membicarakan hubungan perdagangan antara China-Ukraina. 

"Saya bertemu dengan Menlu China Wang Yi untuk mendiskusikan hubungan bilateral, perdagangan, dan pengembalian perdamaian jangka panjang di Ukraina," ungkapnya. 

Ia menyebut, Yi setuju melanjutkan visi perdamaian bersama dalam KTT Perdamaian Global di Swiss. Kuleba juga berniat mengadakan dialog lewat ponsel antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden China Xi Jinping. 

"Kami setuju bahwa dibutuhkan mempertahankan kontak antara Ukraina-China dalam semua tingkatan dan melanjutkan dialog soal perdamaian," tambahnya. 

3. Yi mengkritisi Barat yang ingin mengisolir China

China Tegaskan Tidak Pernah Kirim Senjata Mematikan ke Rusiailustrasi bendera China (pexels.com/aboodi)

Dalam acara tersebut, Wang Yi juga mengkritisi rencana negara-negara Barat untuk melepaskan ketergantungan pada China. Ia menyebut langkah tersebut adalah sebuah kesalahan besar yang bersejarah. 

"Hari ini, lebih banyak orang yang sadar bahwa absennya kerja sama akan menimbulkan risiko besar. Pihak yang ingin mengeluarkan China dari perdagangan dunia akan menciptakan kesalahan besar dalam sejarah," ujar Yi, dikutip Associated Press.

"Ekonomi dunia seperti samudra besar yang tidak dapat dipotong dan menciptakan danau yang terisolir. Tren pada globalisasi ekonomi tidak dapat dihindarkan. Kami butuh bekerja bersama untuk menciptakan globalisasi yang menguntungkan bersama dan inklusif," sambungnya. 

Ia juga menyatakan penolakan terhadap informasi yang sengaja dibuat dari sejumlah pihak dan dianggap bertujuan menghentikan pembangunan di China. 

Baca Juga: 401 Orang Ditahan di Rusia karena Peringati Kematian Navalny

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya