Bosnia Minta NATO Kirimkan Pasukan ke Negaranya

Bosnia ingin menjadi anggota NATO

Jakarta, IDN Times - Presiden Bosnia-Herzegovina Denis Bećirović, pada Senin (8/4/2024), mengunjungi Brussels, Belgia. Pemimpin dari etnis Bosnia tersebut bertemu langsung dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.  

Dalam beberapa tahun terakhir, Bosnia-Herzegovina terancam krisis dan perpecahan imbas ulah Presiden Republika Srpska Milorad Dodik. Sejumlah negara Barat pun sudah menjatuhkan sanksi kepada Dodik akibat rencananya memisahkan area dominan etnis Serbia. 

1. Becirovic inginkan penerjunan tentara NATO di Bosnia

Bosnia Minta NATO Kirimkan Pasukan ke NegaranyaSekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg saat mengadakan kunjungan ke Kantor Pusat NATO di Bosnia-Herzegovina, Senin (20/11/2023). (twitter.com/jensstoltenberg)

Becirovic meminta Stoltenberg untuk mengirimkan pasukan NATO di negaranya guna mencegah pelanggaran dan perpecahan. Ia pun menekankan keinginan Bosnia-Herzegovina untuk menjadi anggota aliansi militer tersebut. 

"Bosnia-Herzegovina tengah berada di ambang masuk ke dalam anggota NATO. Saat ini, semua persyaratan formal untuk mendaftar sebagai anggota NATO sudah terpenuhi," terang Becirovic, dikutip TVP World

"Kami mengusulkan pertemuan secara berkala antara aliansi Bosnia serta keberadaan tentara NATO di Bosnia. NATO adalah salah satu faktor kunci dalam stabilitas dan kedamaian di Bosnia-Herzegovina. Semua rakyat mengapresiasi ini," tambahnya. 

Pasukan NATO sudah ditempatkan di Bosnia dari 1990-an hingga akhir 2004 dan kini digantikan oleh pasukan stabilisasi Uni Eropa (UE). 

Baca Juga: Sekjen NATO: Eropa-Amerika Saling Membutuhkan!

2. Stoltenberg serukan persatuan di Bosnia

Stoltenberg menekankan bahwa semua politisi di Bosnia harus bekerja sama dan menjaga persatuan untuk melindungi semua negara. Ia menyebut persatuan adalah kunci perdamaian dan keamanan di Bosnia. 

"Bosnia punya status sebagai negara yang sedang mengajukan sebagai anggota aliansi NATO. Dari kondisi ini, sejumlah reformasi harus diimplementasikan dan memperkuat gabungan institusi sesuai dengan multikulturalisme di dalam tentara Bosnia-Herzegovina," ungkapnya, dilansir Sarajevo Times.

"Sedangan kondisi kedua adalah seluruh rakyat Bosnia-Herzegovina harus benar-benar menginginkannya, disertai dengan seluruh politisi. Hanya Bosnia-Herzegovina yang dapat menentukan itu semua," sambungnya. 

3. Dodik sebut terdapat ancaman radikalisme dari Muslim Bosnia

Bosnia Minta NATO Kirimkan Pasukan ke NegaranyaPresiden Republika Srpska, Milorad Dodik. (twitter.com/MiloradDodik)

Penyebab utama perpecahan di Bosnia-Herzegovina adalah tuduhan radikalisme dari Dodik kepada Muslim Bosnia. Bahkan, Presiden Republik Srpska itu sempat menyebut bahwa sumber terorisme Eropa berasal dari Bosnia. 

"Sumber teroris terbesar di Eropa berasal dari Bosnia-Herzegovina. Kita tidak dapat menutup mata atas masalah ini, dan kami harus menyelesaikan semua yang sudah dimulai," tegas Dodik. 

Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban juga menyebut bahwa masalah utama pengakuan Bosnia-Herzegovina di dalam keanggotaan UE adalah mengenai populasi Muslim. 

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah menyampaikan bahwa situasi di Bosnia seperti halnya bom waktu yang dapat meledak kapan saja. 

Baca Juga: Prancis Akan Denda Pasien yang Mangkir Janji Bertemu Dokter 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya