Ayahnya Ketemu Gembong Narkoba, Menhan Honduras Resign

Disebut untuk mempermudah proses investigasi

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Honduras Jose Manuel Zelaya, pada Minggu (1/8/2024), memutuskan resign usai ayahnya bertemu dengan gembong narkoba. Keputusan ini usai ayahnya sekaligus Sekretaris Parlemen Honduras, Carlos Zelaya, mundur dari jabatannya. 

"Supaya proses investigasi bisa berjalan dengan bebas dan adil, saya menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Menteri Pertahanan kepada Presiden Honduras. Pengunduran diri ini sebagai bentuk integritas dan penghormatan," ungkapnya. 

Pekan lalu, Presiden Honduras Xiomara Castro mengecam Amerika Serikat (AS) yang diklaim ikut campur urusan dalam negaranya. Ia pun memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menangguhkan perjanjian ekstradisi Honduras-AS yang sudah diterapkan sejak 1912. 

1. Carlos Zelaya ingin investigasinya dilakukan se-adil mungkin

Carlos Zelaya mengaku bahwa keputusannya mundur sebagai Sekretaris Parlemen Honduras untuk menghadapi proses investigasi soal dugaan punya hubungan dengan kelompok penyelundup narkoba.

"Saya menyatakan surat pengunduran diri dari keanggotaan Parlemen Honduras dan jabatan sebagai Sekretaris Parlemen untuk menjauhkan diri saya dari segala bentuk perlindungan yang mungkin saya dapatkan selama proses investigasi," ungkap Zelaya, dikutip The Tico Times

Adik ipar Presiden Castro itu mengaku bahwa pertemuan yang terjadi pada 2013 tersebut adalah sebuah jebakan. Ia tidak mengetahui kehadiran penyelundup narkoba itu dalam acara kampanye Partai Libre. 

"Pertemuan itu tidak pernah diminta oleh mantan Presiden Zelaya dan tidak pernah didorong ataupun diminta oleh Presiden Castro. Ini adalah pertemuan sepihak darinya di Comayaguela, dekat Tegucigalpa," sambungnya. 

Baca Juga: Tolak Intervensi AS, Honduras Tangguhkan Perjanjian Ekstradisi

2. Nama Zelaya sudah disebut dalam proses hukum Hernandez

Nama Carlos Zelaya sempat disebutkan dalam persidangan mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez atas kasus penyelundupan narkoba di New York, AS pada Maret lalu. Ia jadi salah satu dari 36 orang yang diduga punya kaitan dengan gembong narkoba.

Jaksa Agung Honduras, Johel Zelaya, sudah mengirimkan tim yang hadir dalam persidangan Hernandez di New York. Ia pun menekankan akan menginvestigasi semua warga Honduras yang disebutkan, termasuk Carlos Zelaya. 

"Kami akan melanjutkan investigasi, kami tidak akan menyerah hingga semua skandal di Honduras ini terkuak dan memberikan keadilan bagi rakyat Honduras. Kami akan mengadili siapapun itu yang mungkin terlibat," tegasnya. 

Dilansir EFE, analis dan mantan kandidat Presiden Honduras Olban Valladares mengungkapkan, mundurnya dua mantan pejabat tinggi ini adalah permulaan dari sesuatu yang lebih besar. Skandal ini juga merupakan pukulan keras yang mencoreng citra Presiden Castro dan Partai Libre. 

3. AS minta Honduras pertimbangkan lagi soal penangguhan perjanjian ekstradisi

Ayahnya Ketemu Gembong Narkoba, Menhan Honduras ResignMantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernández saat dikawal menuju helikopter. (twitter.com/PoliciaHonduras)

Pada Kamis (29/8/2024), Kementerian Luar Negeri AS meminta kepada Honduras untuk mempertimbangkan soal penangguhan perjanjian ekstradisi yang sudah disetujui lebih dari 1 abad. Pihaknya menekankan ekstradisi sangat menguntungkan kedua negara. 

"Ekstradisi adalah alat penegak hukum yang sangat berharga dan sudah menguntungkan rakyat Honduras dan Amerika Serikat. Kami mendesak agar pemerintah Honduras memikirkan ulang keputusan penanggunan perjanjian ekstradisi antara Honduras-AS," terangnya.  

"Untuk sementara ini, perjanjian ekstradisi masih berlaku. Namun, segala upaya untuk menangguhkannya akan berdampak buruk dalam upaya bersama Honduras-AS untuk melawan penyelundupan narkoba dan memberikan hukuman kepada pelaku kriminal," tambahnya. 

Dilansir Reuters, AS selama ini kerap ikut campur dalam politik Honduras. Washington memiliki pangkalan militer di negara Amerika Tengah itu sejak Perang Dingin dan membela mantan Presiden Hernandez meski diduga melakukan kecurangan dalam pilpres 2017. 

Baca Juga: Iran: Cuaca Buruk Jadi Sebab Jatuhnya Helikopter Presiden

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya