AS: Rusia Akan Gunakan Tentara Korut sebagai Umpan di Ukraina

Korut dukung Rusia dalam perang di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Pentagon Amerika Serikat (AS), Pet Ryder, mengungkapkan bahwa Rusia berniat memanfaatkan tentara Korea Utara (Korut) sebagai umpan perang di Ukraina. Dilansir pada Rabu (26/6/2024), pernyataan itu disampaikan menyusul perjanjian pertahanan Rusia-Korut. 

Pekan lalu, hubungan Korut dan Korea Selatan (Korsel) memanas menyusul rencana Rusia mengirimkan persenjataan ke Korut. Alhasil, Korsel mendesak agar perjanjian tersebut dibatalkan dan mengancam akan mengirimkan senjata ke Ukraina. 

1. Rusia disebut berusaha menerjunkan tentara sebanyak mungkin

AS: Rusia Akan Gunakan Tentara Korut sebagai Umpan di UkrainaTentara Rusia saat menjalani latihan militer. (twitter.com/mod_russia)

Ryder mengatakan, terdapat kemungkinan Pyongyang mengirim tentara untuk membantu Rusia berperang di Ukraina. Jika memang terjadi, mereka berpotensi digunakan sebagai pengumpan perang. 

"Saya pikir, jika saya menjadi pemimpin personel militer Korut, saya akan mempertanyakan pilihan saya mengirimkan pasukan hanya untuk menjadi pengumpan dalam perang ilegal Rusia di Ukraina," terangnya, dikutip Politico

"Saya sudah melihat sejumlah korban asing tewas di tubuh pasukan Rusia. Namun, kami akan mengawasi secara seksama situasi di Ukraina," tambahnya. 

Ia menambahkan, ini adalah bagian dari strategi Rusia dalam peperangan untuk melibatkan sebanyak mungkin tentara. Mereka ingin membuat tentara Ukraina kewalahan dengan banyaknya pasukan di medan perang.

Baca Juga: Lithuania Larang Pemegang Rahasia Negara Pergi ke Rusia

2. Terdapat dugaan pekerja Korut dikirimkan ke Ukraina untuk revitalisasi

Perjanjian yang disetujui Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, kedua negara akan saling membantu jika salah satunya diserang negara lain. Namun, tidak dijelaskan mengenai perang yang melibatkan Rusia di Ukraina. 

Sampai saat ini belum ada indikasi bahwa Korut akan mengirimkan tentara ke Ukraina untuk membantu perang Rusia. Namun, media lokal Korsel melaporkan rencana Pyongyang mengirimkan pekerja ke area Ukraina yang diokupansi Rusia untuk revitalisasi. 

Terdapat kemungkinan tentara Korut yang dikirimkan ke Ukraina bertugas sebagai pekerja migran untuk mendapat upah yang bisa dikirimkan lagi ke negara asalnya sebagai remiten. 

Sejak 2023, Korut sudah menyuplai senjata ke Rusia untuk kepentingan perangnya. Pemerintah Ukraina sudah menemukan setidaknya 20 misil balistik Korut yang digunakan Rusia untnuk menyerang negaranya. 

3. Korut kritisi ekspansi AS di Ukraina dan Korsel

Menteri Pertahanan Korut Kim Kang Il, pada Senin (24/6/2024), mengkritisi AS yang mengekspansi bantuan militernya ke Ukraina. Pihaknya pun mengecam Washington yang mengirimkan kapal induk ke Korsel.

"Langkah AS mengirimkan kapal induk ke semenanjung Korea sangatlah berbahaya. Ini membuka pintu bagi Korut yang terancam dan akan menunjukkan segala upaya pencegahan ancaman serangan," tuturnya, dilansir Reuters.

Pada akhir pekan lalu, kapal induk berteknologi nuklir, Theodore Roosevelt sudah tiba di Busan untuk ikut andil dalam latihan tempur gabungan bersama AS, Jepang, dan Korsel pada bulan Juni ini. 

Sebelumnya, petinggi militer Korut, Pak Jong Chon mengatakan, Pyongyang akan bekerja sama dengan Moskow dalam membalas segala provokasi jika Washington tetap mendorong perang proxy di Ukraina melawan Rusia. 

Baca Juga: AS Dukung Investigasi ICC kepada Eks Menhan Rusia Sergey Shoigu

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya