AS Pulangkan Ratusan Imigran China Halau Penyelundupan

Imigran China terus berdatangan di AS

Intinya Sih...

  • AS akan mendeportasi lebih dari 100 imigran China sebagai bagian dari kerja sama dengan China untuk menyelesaikan isu penyelundupan migran.
  • Ekuador menangguhkan pembebasan visa bagi warga negara China yang masuk negaranya karena banyaknya warga China yang masuk ke Ekuador dan belum pulang.
  • Presiden Joe Biden telah menerapkan pengetatan perbatasan dalam beberapa pekan terakhir sebagai respons terhadap krisis migrasi di perbatasan Meksiko, yang juga menjadi isu elektabilitasnya.

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Department of Homeland Security (DHS) Amerika Serikat (AS), Alejandro Mayorkas mengungkapkan akan mendeportasi lebih dari 100 imigran asal China. Dilansir pada Rabu (3/7/2024), ia menambahkan ini bagian dari kerja sama AS-China untuk menyelesaikan isu penyelundupan migran. 

Mulai 1 Juli 2024, Ekuador menangguhkan pembebasan visa bagi warga negara China yang masuk negaranya. Keputusan ini menyusul banyaknya warga China yang masuk ke Ekuador dan lebih dari separuhnya belum pulang. Mereka diduga berniat melakoni perjalanan panjang lewat Amerika Tengah menuju ke AS. 

Baca Juga: AS Tuding China Berperan Bantu Rusia Perangi Ukraina

1. Operasikan 120 penerbangan untuk pulangkan imigran China

AS Pulangkan Ratusan Imigran China Halau PenyelundupanPesawat maskapai United Airlines saat akan lepas landas. (instagram.com/united)

Mayorkas mengatakan bahwa institusinya sudah mengoperasikan 120 penerbangan internasional untuk memulangkan imigran asal China. Ia menyebut ini sebagai bagian dari penegakkan hukum imigrasi

"Kami akan melanjutkan penegakkan hukum imigrasi kami dan memulangkan individu yang tidak memiliki status hukum untuk tetap berada di teritori Amerika Serikat. Para migran seharusnya tidak mempercayai kebohongan dan rayuan manis dari penyelundup," ungkapnya, dikutip NBC News.

Ia menambahkan bahwa AS sudah mengadakan negosiasi tingkat tinggi dengan China sehingga mereka bersedia menerima warganya yang direpatriasi. 

"Di tengah tingginya warga negara China yang dideportasi dari AS. Kami ada di posisi melihat dan menunggu, tapi kami terus bekerja dengan seluruh rekan kami. Pada saat yang tepat, kami akan melanjutkan proses tersebut," tambahnya. 

2. Naiknya imigran China di perbatasan AS-Meksiko

AS Pulangkan Ratusan Imigran China Halau PenyelundupanPetugas CBP saat mengdang migran di perbatasan AS-Meksiko. (twitter.com/GregAbbott_TX)

Banyaknya warga China yang melakukan perjalanan panjang dari Amerika Selatan ke Utara disebabkan sulitnya mendapatkan visa ke AS. Faktor lain adalah situasi ekonomi di China yang melambat usai pandemik COVID-19 dan mendorong mereka mencari kehidupan lebih baik di AS. 

Dilaporkan Reuters, hampir 56 ribu imigran China berada di perbatasan AS-Meksiko dan AS-Kanada sepanjang Januari hingga Mei 2024. Sementara, lebih dari 52.700 imigran China sudah melintas di perbatasan sepanjang tahun fiskal 2023 yang berakhir pada bulan Oktober. 

Di sisi lain, Presiden Joe Biden yang berniat mencalonkan lagi pada pilpres tahun ini sudah menerapkan pengetatan perbatasan dalam beberapa pekan terakhir. Pasalnya, isu migrasi telah berpengaruh besar kepada elektabilitasnya. 

Mantan Presiden Donald Trump sudah berulangkali melayangkan kritikan kepada Biden terkait krisis migrasi di perbatasan Meksiko. Ia mengklaim Biden gagal mengadang masuknya imigran ilegal dan penyebab utama krisis migrasi. 

Baca Juga: Pria Norwegia yang Dituduh Jadi Mata-mata China Diadili

3. Trump akan terapkan pajak kepada China imbas banyaknya imigran

AS Pulangkan Ratusan Imigran China Halau PenyelundupanMantan Presiden AS, Donald Trump. (facebook.com/DonaldTrump)

Pada awal Juni, Trump sudah mengutarakan rencana besarnya jika terpilih untuk menerapkan pajak kepada negara-negara yang tidak mau bekerja sama dalam menekan imigran ilegal ke AS, termasuk China. 

"Kami memiliki kekuatan ekonomi yang sangat besar. Jika suatu negara, seperti China tidak mau membantu dalam mengatasi arus imigran ke AS. Kami memiliki alat bernama tarif pajak. Maka dari itu, pajak akan diberikan kepada negara tersebut," tuturnya. 

Selain itu, Trump juga mengungkapkan rencana untuk memulangkan sejumlah tentara AS di luar negeri untuk membantu patroli di perbatasan bagian selatan. 

Baca Juga: Trump Akan Biarkan Israel Lanjutkan Perang di Jalur Gaza

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya