AS Klaim Sudah Peringatkan Rusia soal Serangan Teroris ISIS-K

Putin klaim AS hanya ingin mengacaukan stabilitas Rusia

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Adrienne Watson, pada akhir pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya sudah memperingatkan Rusia terkait ancaman serangan teroris di Moskow. 

Pada awal Maret, Kantor Kedutaan Besar AS di Moskow sudah memperingatkan warganya untuk menghindari kerumunan dan acara konser di tengah ancaman serangan terorisme. Pihaknya juga menyarankan warga AS agar selalu memperhatikan situasi di sekitarnya. 

"Kedutaan sudah memonitor bahwa kelompok ekstremis punya rencana untuk menargetkan acara tertentu di Moskow, termasuk konser. Warga AS disarankan untuk menghindari kerumunan massa dalam 48 jam ke depan," tulis dalam laman resmi Kedubes AS. 

1. AS salahkan Putin yang mengabaikan ancaman teror

Watson mengatakan AS sudah membagikan informasi dengan Rusia. Ia pun menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengabaikan ancaman tersebut. 

"Pemerintah AS sudah membagikan informasi kepada pemerintah Rusia sesuai dengan tugas untuk saling memperingatkan akan adanya suatu aksi terorisme," terangnya, dilansir CNN.

"Namun, Putin justru menyalahkan AS bahwa peringatan itu hanya sebuah provokasi yang bertujuan merusak stabilitas dan mengintimidasi masyarakat Rusia," tambahnya. 

Washington diketahui sudah mendapatkan informasi intelijen bahwa sejak November terdapat dugaan kelompok teroris ISIS-K yang aktif di Afghanistan dan sekitarnya berniat melancarkan serangan teroris di Rusia. 

Baca Juga: Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang Usai Serangan ISIS

2. AS ucapkan belasungkawa kepada korban serangan teroris di Rusia

AS juga mengecam aksi terorisme di Crocus City Hall pada Jumat (22/3/2024) dan mengucapkan belasungkawa terhadap para korban tewas dan luka. 

"Kami mengirimkan belasungkawa terdalam kepada seluruh keluarga korban dan orang tercinta yang tewas beserta semua orang yang terdampak aksi kejahatan ini. Kami mengecam segala bentuk terorisme dan mengucapkan solidaritas terhadap rakyat Rusia," ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, dikutip Deutsche Welle.

AS juga mengungkapkan bahwa tidak ada alasan untuk meragukan ISIS yang bertanggung jawab dalam serangan teroris di Moskow kali ini. 

Pasalnya, Rusia sudah mengintervensi perang sipil Suriah dan mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad serta ikut melawan ISIS. Sementara itu, ISIS-K menganggap Rusia berkomplot untuk menekan muslim di Asia Tengah. 

3. Iran juga tidak mengindahkan peringatan teroris dari AS

Keputusan Putin mengabaikan peringatan AS juga dilakukan Iran pada Januari lalu. Saat itu, Iran tidak menggubris peringatan AS soal ancaman teror ISIS di negaranya dan berujung pada insiden pemboman di Kerman yang menewaskan 95 orang. 

Iran justru menepis peringatan keamanan yang dikirimkan AS dan menganggapnya sebagai upaya melindungi Washington dari respons Teheran. 

"Jika sebuah pesan keamanan dikirimkan oleh AS, ini punya tujuan untuk melindungi Washington dari respons Iran, terutama setelah pecahnya perang Israel di Gaza," ungkap otoritas Iran, dikutip Iran International.

Di sisi lain, AS mengatakan sebelum serangan ISIS pada 3 Januari 2024, Washington sudah memberikan Iran peringatan secara pribadi bahwa akan ada sebuah serangan teroris di dalam perbatasan Iran. 

Baca Juga: Presiden Tajikistan Bantah Teroris Rusia Berasal dari Negaranya

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya