Armenia Terima Bantuan UE untuk Atasi Pengungsi Nagorno-Karabakh

Armenia kesulitan tangani pengungsi Nagorno-Karabakh

Jakarta, IDN Times - Armenia, pada Kamis (20/6/2024), setuju menerima bantuan dana dari Uni Eropa (UE) untuk menangani pengungsi etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh. Dana tersebut akan membantu integrasi pengungsi Armenia dalam jangka pendek dan menengah. 

Usai Nagorno-Karabakh diambil alih Azerbaijan pada September 2023, terjadi eksodus massal warga ke Armenia. Pemerintah Armenia pun mengalami kesulitan dalam memberikan layanan integrasi kepada warga asal Nagorno-Karabakh karena kekurangan finansial. 

1. Armenia menerima bantuan tambahan dari UE senilai Rp264,3 miliar

Armenia Terima Bantuan UE untuk Atasi Pengungsi Nagorno-Karabakhbendera Uni Eropa (unsplash.com/christianlue)

Persetujuan pemerintah Armenia ini mengenai reformasi kesepakatan pendanaan dalam Comprehensive and Enhanced Partnership Agreement (CEPA) yang difasilitasi oleh UE. 

"Keputusan menyebutkan bahwa tujuan kesepakatan ini untuk mempromosikan implementasi Armenia-EU CEPA yang berfungsi membantu pemerintah Armenia dalam proses reformasi secara luas, terutama dalam integrasi sosial-ekonomi pengungsi Nagorno-Karabakh," terangnya, dikutip News AM.

Fasilitas UE CEPA didanai dari kas UE yang nilainya mencapai 3 juta euro (Rp52,8 miliar). Selain itu, fasilitas ini bertujuan memastikan keberlanjutan reformasi di Armenia dan kepastian dukungan ke UE, terutama dalam bidang layanan kesehatan dan perlindungan sosial. 

Selain mendapatkan dana senilai Rp52,8 miliar, pemerintah setempat juga menyetujui bantuan tambahan sebesar 15 juta euro (Rp264,3 miliar) dari UE dalam menangani berbagai masalah yang dialami pengungsi Nagorno-Karabakh. 

Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Lancarkan Serangan Siber ke Bank Rusia

2. Ribuan pengungsi Nagorno-Karabakh sudah dapat pekerjaan di Armenia

Wakil Perdana Menteri (PM) Armenia, Tigran Khachatrian, mengatakan bahwa sekitar 16.300 pengungsi etnis Armenia asal Nagorno-Karabakh sudah mendapatkan pekerjaan di Armenia pada April tahun ini. 

Dilaporkan RFE/RL, lebih dari 1.000 pengungsi sudah mendaftarkan diri sebagai seorang pengusaha dan memiliki bisnis sepenuhnya atau sebagian di Armenia. Sedangkan belasan ribu pengungsi lainnya sudah mendapatkan pekerjaan di Armenia. 

Usai insiden di Nagorno-Karabakh pada September 2023, lebih dari 100 ribu pengungsi melarikan diri ke Armenia. Mayoritas dari mereka menetap di pedesaan dekat ibu kota Yerevan untuk memudahkan dalam mencari pekerjaan. 

Dalam beberapa bulan terakhir, mayoritas pengungsi kesulitan dalam menemukan tempat tinggal dan mencari pekerjaan untuk kelangsungan hidupnya di Armenia. Ribuan di antaranya memilih untuk bermigrasi ke negara lain, terutama Rusia.  

3. Lithuania dukung Armenia bergabung ke dalam UE

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Lithuania Gabrielius Landsbergis bertemu dengan Menlu Armenia Ararat Mirzoyan. Ia pun mengatakan bahwa Lithuania akan mendukung penuh jalan Armenia menuju ke Eropa. 

"Lithuania adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Armenia dan kami senang membantu Anda dalam kesulitan, termasuk berjalan menuju ke Eropa. Hari ini, saya meyakinkan Mirzoyan bahwa kami akan membagikan pengalaman transisi dan mendukung Armenia dalam proses ke Eropa," ungkapnya, dilansir Armen Press.

Di sisi lain, Mirzoyan mengatakan bahwa pertemuan dengan Landsbergis ini adalah progres penting dalam meningkatkan resiliensi dan agenda kerja sama baru. Ia pun berterima kasih atas dukungan Lithuania terhadap negaranya. 

Baca Juga: Armenia Tampik Kritik Azerbaijan soal Kerja Sama dengan Prancis

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya