Adang Migran Ilegal, Pasukan di Perbatasan Uni Eropa Ditambah 

Makedonia Utara jadi jalur favorit migran ke Eropa Barat

Jakarta, IDN Times - Badan Penjaga Perbatasan Uni Eropa (Frontex) menerjunkan pasukannya ke Makedonia Utara pada Kamis (20/4/2023). Uni Eropa (UE) berniat mengadang dan mengurangi lonjakan migran ilegal yang melintasi Balkan Barat untuk masuk ke teritorinya. 

Penerjunan ini memperluas area cakupan Frontex di luar wilayahnya, setelah beroperasi di beberapa negara yang berbatasan langsung dengan UE, meliputi Moldova, Albania, Serbia, dan Montenegro. 

1. Personel Frontex ditempatkan di perbatasan Yunani

Direktur Eksekutif Frontex, Hans Leitjens, mengatakan bahwa penerjunan pasukannya ke Makedonia Utara ini memperluas operasi di luar UE. Ia juga mengungkapkan personelnya akan ditempatkan di perbatasan Yunani. 

"Sebagai jalur persimpangan, Makedonia Utara sering dijadikan tempat penyelundup, migran, dan kriminal untuk mencoba melarikan diri dari hukum. Kita harus sama-sama bertindak untuk memastikan perbatasan kami tidak dieksploitasi oleh orang-orang yang mencari keuntungan," papar Leitjens, dikutip Associated Press.

Sesuai persetujuan antara UE dan Makedonia Utara akan ada lebih dari 100 personel yang ditempatkan di negara Balkan Barat tersebut. Pasukan itu akan dilengkapi dengan kendaraan dan perlengkapan untuk membantu polisi di Makedonia Utara. 

Baca Juga: Nikaragua Larang Dubes Uni Eropa Masuki Negaranya

2. Membantu adang migran dan mencegah kriminalitas

Perdana Menteri Makedonia Utara, Dimitar Kovachevski, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Frontex akan membantu negaranya melawan organisasi kriminal transnasional. 

"Bagi kami, Frontex berarti perlindungan perbatasan kami, perlindungan terhadap integritas teritori dan kedaulatan negara," papar Kovachevski. 

Menteri Dalam Negeri Makedonia Utara, Oliver Spasovski, menambahkan bahwa migran ilegal yang melewati negaranya mencapai hampir setengah jumlah yang masuk ke UE pda tahun lalu. 

"Menyusul tingginya migrasi pada tahun ini, Balkan Barat masih menjadi jalur atraktif bagi migran untuk menuju ke UE. Maka dari itu, operasi gabungan ini diluncurkan untuk mengontrol arus migrasi dan mengatasi kriminalitas di perbatasan, termasuk menghindari terorisme," kata Spasovski. 

3. Seorang migran tertembak oleh polisi Makedonia Utara

Pada Rabu (19/4/2023), polisi Makedonia Utara menembak seorang migran perempuan di Gevgelija, tak jauh dari perbatasan Yunani. Migran tersebut tewas setelah tertembak di bagian dada dan sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. 

Insiden ini terjadi saat polisi memeriksa dua kendaraan. Kemudian seorang laki-laki berusia 26 tahun mencoba merebut senjata api milik polisi saat proses inspeksi. Polisi pun merespons dengan melepas tembakan ke arah korban.

Laki-laki tersebut dituduh sebagai penyelundup yang mencoba mengantar migran ke tempat tujuan. Terduga pelaku kedua pun sudah berhasil ditangkap oleh aparat, beserta dengan tujuh orang migran ilegal. 

Rute migrasi dari Turki, Yunani dan menuju ke Makedonia Utara untuk masuk ke Eropa Barat sudah jadi jalur favorit bagi migran dan penyelundup. Pasalnya, pembatasan perjalanan di perbatasan Yunani-Makedonia Utara akibat pandemik COVID-19 sudah dilonggarkan. 

Baca Juga: Prancis Minta Uni Eropa Tidak Ikuti Kebijakan AS di Taiwan

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya