Rusia Dituduh Bocorkan Dokumen Pertahanan Rahasia AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rusia atau unsur-unsur pro-Rusia kemungkinan besar berada di balik pembocoran beberapa dokumen rahasia militer Amerika Serikat (AS) yang diunggah di media sosial. Dokumen tersebut menjelaskan gambaran sebagian dari perang di Ukraina selama sebulan terakhir
Sementara, Departemen Kehakiman AS mengaku sedang menyelidiki kebocoran dokumen tersebut. Dokumen itu tampaknya telah diubah untuk menurunkan jumlah korban yang dialami oleh pasukan Rusia, kata para pejabat AS, Jumat (7/4/2023).
1. AS masih menyelidiki kebocoran dokumen negara
Kumpulan dokumen AS sebelumnya tersebar di dunia maya termasuk Twitter dan Telegram. Terlihat tanda klasifikasi dokumen bertuliskan rahasia dan sangat rahasia.
Departemen Kehakiman AS telah menghubungi Departemen Pertahanan dan memulai penyelidikan atas kebocoran tersebut. Sangat jarang dokumen sensitif milik AS seperti itu bocor di ruang publik.
"Kami mengetahui laporan unggahan media sosial dan Departemen (Pertahanan) sedang meninjau masalah ini," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh, dilansir The Korea Times.
Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo Ikut Disorot Dalam Laporan HAM 2022 Amerika Serikat
2. Dokumen memuat rincian pengiriman senjata AS ke Ukraina
Editor’s picks
Dokumen tersebut memuat data dari 23 Februari 2023 hingga 1 Maret 2022, yang berisikan rincian pengiriman senjata dan peralatan lain dari AS ke Ukraina.
Satu dokumen yang diunggah di media sosial mengatakan, terdapat 16 ribu hingga 17.500 korban Rusia sejak invasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Angka ini berbeda dengan angka yang dirilis oleh AS dalam berbagai kesempatan.
Otoritas AS sebelumnya telah memberikan angka sekitar 200 ribu orang Rusia tewas dan terluka. Walau begitu, angka tersebut jauh lebih tinggi daripada angka yang diklaim oleh Rusia.
3. Ukraina sebut Rusia telah merencanakan dokumen yang bocor
Pejabat Ukraina buka suara terkait dokumen AS yang bocor.
“Sangat penting untuk diingat bahwa dalam beberapa dekade terakhir, operasi paling sukses layanan khusus Rusia adalah Photoshop,” kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina, dilansir DW.
"Dari analisis awal, kami melihat angka kerugian yang salah dan terdistorsi di kedua sisi, dengan sebagian informasi dikumpulkan dari sumber terbuka," tambah Yusov.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, dokumen itu berisi informasi fiktif dalam jumlah yang sangat besar.
Dia menyebut dokumen yang bocor menyerupai operasi disinformasi Rusia untuk menyebarkan keraguan tentang serangan balasan yang direncanakan Ukraina.
Baca Juga: Zelenskyy Tiba di Polandia: Bahas Jet Tempur-Temui Pengungsi Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.