5 Perkembangan Terbaru Perang Rusia-Ukraina

Moskow kesulitan mempertahankan wilayahnya di Kursk

Intinya Sih...

  • Pasukan Ukraina terus bergerak maju di Kursk menyusul operasi militer mendadak mereka selama hampir dua minggu lalu, membuat Moskow kesulitan mempertahankan wilayahnya.
  • Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan bahwa serangan militer Kiev ke Kursk bertujuan menciptakan zona penyangga untuk mencegah serangan lintas batas oleh pasukan Moskow.
  • Meski Ukraina terus mendesak Kursk, pasukan Rusia juga bergerak semakin maju di wilayah timur negara tersebut, dengan tentara Moskow telah bergerak lebih dekat ke kota Pokrovsk di wilayah Donetsk.

Jakarta, IDN Times - Pasukan Ukraina terus bergerak maju di Kursk menyusul operasi militer mendadak mereka di wilayah tersebut selama hampir dua minggu lalu. Meski demikian, Kiev juga masih berada di bawah tekanan di wilayah timur yang didudukinya ketika pasukan Rusia bergerak menuju pusat militer utama.

Serangan Kursk telah membuat Moskow kesulitan mempertahankan wilayahnya. Kiev tampaknya memiliki banyak tujuan dalam serangan tersebut, mulai dari meningkatkan moral pasukannya hingga memperluas sumber daya Rusia. Seorang pejabat kepresidenan Ukraina mengatakan, serangan tersebut bertujuan memastikan proses negosiasi yang adil. Berikut ini lima perkembangan terbaru perang Rusia-Ukraina.

1. Ukraina ingin ciptakan buffer zone di Kursk

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengungkapkan bahwa serangan militer Kiev ke Kursk bertujuan menciptakan zona penyangga (buffer zone) untuk mencegah serangan lintas batas oleh pasukan Moskow. Negara itu mengklaim bahwa pihaknya telah menguasai hampir 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia.

"Sekarang tugas utama kami dalam operasi pertahanan secara keseluruhan adalah menghancurkan sebanyak mungkin potensi perang Rusia dan melakukan tindakan serangan balik secara maksimal. Hal ini termasuk menciptakan zona penyangga di wilayah agresor, operasi kami di wilayah Kursk," kata Zelenskyy.

"Segala sesuatu yang menimbulkan kerugian pada tentara Rusia, negara Rusia, kompleks industri militer, dan perekonomian mereka membantu mencegah perang meluas dan membawa kita lebih dekat pada akhir yang adil atas agresi ini," sambungnya pada Minggu (18/8/2024), dikutip dari CNN.

Serangan Ukraina telah membuktikan kemampuan negara tersebut untuk mengambil inisiatif dan meningkatkan moral mereka, yang dilemahkan oleh serangan balasan yang gagal pada musim panas lalu dan berbulan-bulan upaya Moskow untuk meraih kemenangan di wilayah timur Donbas.

2. Zelenskyy desak sekutu Ukraina cabut pembatasan penggunaan senjata Barat

5 Perkembangan Terbaru Perang Rusia-UkrainaPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (twitter.com/ZelenskyyUa)

Pada Sabtu (17/8/2024), Zelenskyy mendesak sekutu Ukraina untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata Barat untuk menyerang sasaran yang lebih dalam di Rusia. Dia mengklaim bahwa pasukannya dapat menghilangkan kemampuan apa pun dari Moskow untuk maju dan menyebabkan kehancuran jika diberikan kemampuan jarak jauh yang memadai.

"Sangat penting bagi mitra kami untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi kami melemahkan posisi Rusia sesuai tuntutan perang ini. Keberanian prajurit kami dan ketahanan brigade tempur kami mengimbangi kurangnya keputusan penting dari mitra kami," kata Zelenskyy, dilaporkan Associated Press.

Para pemimpin Kiev telah berulang kali meminta otorisasi untuk melakukan serangan jarak jauh terhadap pangkalan udara Rusia dan infrastruktur lain yang digunakan untuk menghantam fasilitas energi Ukraina dan sasaran sipil lainnya.

Baca Juga: Serbuan Ukraina ke Kursk untuk Adang Serangan Rusia

3. Kiev bersiap hadapi serangan Moskow di kota Pokrovsk

5 Perkembangan Terbaru Perang Rusia-Ukrainailustrasi tentara Ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Meski Ukraina terus mendesak Kursk, pasukan Rusia juga bergerak semakin maju di wilayah timur negara tersebut. Tentara Moskow telah bergerak lebih dekat ke kota Pokrovsk di wilayah Donetsk, yang berfungsi sebagai pusat utama militer Kiev.

"Pasukan Rusia berada dekat, hingga 11 kilometer dari pinggiran kota (Pokrovsk). Kota ini sedang bersiap-siap," kata kepala administrasi militer kota Pokrovsk, Serhii Dobriak, pada Minggu (18/8/2024).

"Setiap kota di wilayah Donetsk mempunyai unit tempur yang ditugaskan di sana, dan rencana pertahanan telah dikembangkan. Kami bekerja sama dengan militer untuk membangun benteng. Ini adalah proses yang berkesinambungan," tambahnya.

Sementara itu, Zelenskyy mengatakan bahwa unit Ukraina melakukan segalanya untuk mempertahankan posisi di tengah puluhan serangan di garis depan di Donetsk.

4. Ukraina klaim berhasil menggagalkan serangan rudal Rusia di Kiev

Moskow juga tampaknya meningkatkan serangan terhadap Kiev, dengan menargetkannya pada Minggu dengan rudal balistik ke ibu kota negara itu untuk ketiga kalinya pada bulan ini, menurut kepala administrasi militer Kota Kiev, Serhii Popko. Meski demikian, pihaknya mengklaim berhasil menggagalkan serangan tersebut. 

Bersamaan dengan serangan tersebut, drone juga terlihat menuju ibu kota. Meski demikian, negara yang dilanda perang itu mengklaim berhasil menghancurkan semua drone musuh jauh di luar kota.

"Ini adalah serangan rudal balistik ketiga terhadap ibu kota pada bulan Agustus dengan jeda enam hari di antara setiap serangan," ungkap Militer Kota Kiev, dilansir CNA.

Tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan tersebut, yang menurut pemerintah kemungkinan besar merupakan rudal balistik Korut jenis KN-23.

5. Kiev tempatkan 120 ribu pasukan di perbatasan Belarus

5 Perkembangan Terbaru Perang Rusia-Ukrainailustrasi tentara Ukraina (pixabay.com/LukasJohnns)

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, mengatakan bahwa Ukraina telah menempatkan lebih dari 120 ribu tentara di sepanjang perbatasannya dengan negara tersebut. Lukashenko mengatakan pada Minggu bahwa Minsk telah mengerahkan hampir sepertiga angkatan bersenjatanya di sepanjang perbatasan sebagai tanggapan terhadap penempatan Kiev.

Pemimpin itu tidak mengatakan secara pasti berapa banyak tentara yang dikerahkan. Namun, tentara profesional Belarus memiliki sekitar 48 ribu tentara dan sekitar 12 ribu personel perbatasan negara, menurut penilaian dari Institut Internasional untuk Studi Strategis.

"Melihat kebijakan agresif mereka (Ukraina), kami telah memperkenalkan di sana dan menempatkan di titik-titik tertentu, jika terjadi perang titik-titik tersebut akan menjadi pertahanan militer kami di sepanjang perbatasan," ujar Lukashenko, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Rusia Bantah Klaim Negosiasi Diam-diam dengan Ukraina

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya