Korsel: Jika Korut Luncurkan Satelit Mata-Mata, Kami Siap Membalas!

Seoul ancam bakal ambil tindakan yang diperlukan

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) memperingatkan Korea Utara (Korut) untuk menghentikan persiapan peluncuran satelit mata-mata, dan bersumpah akan mengambil tindakan yang diperlukan jika negara itu nekat meluncurkannya.

“Kami dengan tegas memperingatkan Korut untuk segera menghentikan persiapan peluncuran satelit mata-mata militer," kata kepala Direktur Operasi di Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel, Kang Ho-pil, pada Senin (20/11/2023).

"Jika Korut tetap melanjutkan peluncuran meskipun sudah ada peringatan dari kami, militer akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin kehidupan dan keselamatan rakyat (Korsel)," tambahnya, dikutip dari Channel News Asia.

Menteri Pertahanan Korsel, Shin Wonsik, mengatakan satelit kemungkinan diluncurkan akhir bulan ini. Dia telah menggandeng Amerika Serikat (AS) untuk memantau tindakan negara rivalnya tersebut.

1. Korsel bakal tangguhkan perjanjian militer dengan Korut

Kang tidak secara eksplisit menyebut tindakan apa akan diambil Korsel. Namun, dia memastikan Seoul dapat menangguhkan perjanjian militer 2018, termasuk dimulainya kembali pengawasan udara dan latihan penembakan di area perbatasan.

Perjanjian militer Seoul-Pyongyang dicapai selama pemulihan hubungan jangka pendek antara Presiden Korsel saat itu, Moon Jae-in dan Pemimpin Korut Kim Jong Un. Perjanjian itu sepakat menciptakan zona penyangga dan larangan terbang di sepanjang perbatasan, serta pemindahan beberapa pos penjagaan dan ranjau darat Korsel.

Kang menegaskan Pyongyang telah berkali-kali melanggar perjanjian militer tersebut. Dia menyebut beberapa tindakan negara rivalnya seperti penghancuran kantor penghubung antar-Korea yang tidak dihuni, pelanggaran drone ke wilayah Korsel, dan latihan penembakan di sepanjang perbatasan maritim barat.

Baca Juga: Korut soal Jadwal Peluncuran Satelit Mata-Mata: Paling Lama 1 Desember

2. Korut 2 kali gagal luncurkan satelit mata-mata

Korsel: Jika Korut Luncurkan Satelit Mata-Mata, Kami Siap Membalas!ilustrasi serangan rudal balistik (unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)

Korut telah gagal dalam dua peluncuran satelt mata-matanya tahun ini. Para pejabat Korsel mengatakan, Pyongyang telah menunda peluncuran ketiganya karena menerima bantuan teknologi dari Rusia.

Mengutip The Japan Times, peluncuran pertama pada tahun ini dilakukan pada 31 Mei. Roket peluncuran gagal beberapa menit setelah terbang, setelah mesin tahap kedua tidak menyala. Puing-puing roket tersebut diamankan Korsel di perairan internasional di Laut Kuning.

Sementara itu, kegagalan peluncuran kedua dilakukan pada 24 Agustus. Media resmi Korut mengatakan roket peluncuran mengalami masalah pada tahap ketiga. Setelah upaya keduanya gagal, Pyongyang berencana melakukan peluncuran ketiga pada Oktober. Namun, hal tersebut tak terwujud hingga saat ini.

Dewan Keamanan PBB (DK PBB) melarang peluncuran satelit apa pun oleh Korut karena dianggap sebagai uji coba terselubung terhadap teknologi roket.

3. Korut kerja sama dengan Rusia untuk tingkatkan kemampuan militer

Korsel: Jika Korut Luncurkan Satelit Mata-Mata, Kami Siap Membalas!ilustrasi bendera Korea Utara (unsplash.com/Micha Brandli)

Beberapa negara menuduh Korut mencari teknologi Rusia untuk meningkatkan kemampuan nuklir dan militernya, sebagai imbalan atas pasokan senjata kepada Moskow untuk mendukung perangnya di Ukraina.

Moskow dan Pyongyang menyebut dugaan kesepakatan transfer senjata itu tidak berdasar. Namun, kedua negara secara terbuka mendorong perluasan kerja sama dalam beberapa bulan terakhir.

Pada September, Kim melakukan perjalanan ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin di Cosmodrome, yakni pusat peluncuran luar angkasa domestik terpenting Moskow. Putin secara implisit mengungkapkan negaranya akan membantu Korut membangun satelit. Dia menyebut Kim menunjukkan minat yang besar terhadap teknologi roket.

Korsel mengatakan dengan kemungkinan bantuan Rusia, Pyongyang hampir berhasil mengatasi masalah kegagalan mesin pada roket yang diperlukan untuk mengirim satelit mata-mata ke luar angkasa.

Baca Juga: Korsel: Tur Perbatasan Korut Akan Dibuka Kembali Usai Jeda 4 Bulan

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya