Kebakaran Hutan Hebat, Bolivia Umumkan Darurat Nasional

Bolivia serukan bantuan komunitas internasional

Intinya Sih...

  • Kementerian Pertahanan Bolivia mengumumkan keadaan darurat nasional akibat kebakaran hutan hebat, memungkinkan koordinasi dukungan internasional.
  • Bolivia dan Brasil mengalami kebakaran besar, dengan 3 juta hektar lahan terbakar di Bolivia dan asap menyelimuti ibu kota Brazil.
  • Pasukan pemadam kebakaran terbatas, sementara relawan masyarakat adat berusaha melindungi lahan mereka di dekat hutan Chiquitano di utara Concepcion.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Bolivia mengumumkan keadaan darurat nasional akibat kebakaran hutan yang hebat pada Sabtu (7/9/2024). Menteri Pertahanan Edmundo Novillo mengatakan bahwa keadaan tersebut akan memungkinkan Negara Amerika Latin tersebut dengan cepat mengoordinasikan dukungan internasional.

"Hal ini akan memungkinkan kita mendapatkan dukungan yang lebih cepat dan efektif dari negara-negara sahabat dan kerja sama internasional," ungkap Novillo, dikutip dari Reuters.

Presiden Bolivia, Luis Arce, telah meminta komunitas internasional di Amerika Selatan untuk memberikan bantuan kepada negara tersebut, yang menjadi tempat sebagian besar hutan hujan Amazon berada.

1. Bolivia alami kebakaran hutan terbesar sejak 2010

Bolivia merupakan negara dengan jumlah kebakaran hutan terbesar sejak 2010, dengan sedikitnya 3 juta hektar terbakar pada tahun ini menurut Inpe, badan penelitian antariksa Brazil yang memantau kebakaran.

Amerika Selatan sedang berada di puncak musim kebakaran, yang terjadi pada Agustus dan September, setelah musim kebakaran lebih awal yang tidak biasa yang mulai menghancurkan negara tersebut pada Juli menyusul kekeringan.

Selain Bolivia, Brazil juga mengalami kebakaran besar di beberapa kota. Hutan hujan Amazon berada dalam kondisi terburuk dalam dua dekade terakhir setelah kekeringan yang mencapai rekor.

2. Kebakaran hebat sebabkan asap dalam jumlah besar di Amerika Selatan

Kebakaran Hutan Hebat, Bolivia Umumkan Darurat NasionalPotret dari atas yang diperoleh oleh OLI (Operational Land Imager) pada Landsat 8, menunjukkan kebakaran di dekat Ascensión de Guarayos, di negara bagian Santa Cruz, Bolivia. (dok. Earth Observatory)

Kebakaran hebat di beberapa negara Amerika Selatan menyebabkan asap dalam jumlah besar di seluruh benua sepanjang Agustus dan awal September 2024. Di Brasil dan Bolivia, aktivitas kebakaran mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2010 ketika kekeringan berkepanjangan yang mengeringkan lanskap di kedua negara.

Asap dari kebakaran di Brasil menyapu ibu kota negara tersebut. Selama beberapa hari, udara di Sao Paulo diselimuti kabut asap dan kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif. Kabut asap juga menghentikan penerbangan dan memaksa sekolah-sekolah tutup di kota terpadat di Negara Amerika Latin itu.

Musim kebakaran di Amazon bagian selatan yang umumnya meningkat pada Agustus dan mencapai puncaknya pada September dan Oktober, terjadi sangat intens pada tahun ini.

Menurut Copernicus Atmospheric Monitoring Service (CAMS), salah satu komponen program luar angkasa Uni Eropa, menunjukkan bahwa emisi dari kebakaran sangat tinggi di Bolivia dan beberapa negara bagian di Brasil.

3. Kenaikan suhu berdampak pada tanaman, hewan, dan hutan

Mengutip BBC, dalam tahun di mana sekitar 3 juta hektar lahan di Bolivia terbakar oleh kebakaran hutan, beberapa hewan di negara tersebut masih dibiarkan terpapar. Sementara itu, pasukan pemadam kebakaran Negara Amerika Latin itu terbatas dan pemerintah meminta bantuan internasional.

Para petani di wilayah pegunungan San Buenaventura, di barat laut negara itu, mengatakan kobaran api telah meninggalkan jejak kehancuran. Seorang warga bernama Rilvert Salinas Pariamo mengatakan hal tersebut telah mempengaruhi mereka dalam banyak hal. Dia menambahkan bahwa kenaikan suhu telah berdampak pada tanaman, hewan, dan hutan.

Relawan masyarakat adat berusaha melindungi lahan yang mereka gunakan untuk bercocok tanam dan memberi makan ternak di dekat hutan Chiquitano di utara Concepcion yang membentang hingga Brasil dan Paraguay. Namun, beberapa dari mereka terpaksa mengungsi.

Baca Juga: Bolivia Temukan 1,7 triliun Kaki Kubik Gas Alam, Nilainya Fantastis!

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya