Iran Nyatakan Siap Terlibat dalam Perundingan Nuklir

Iran ingin membuka babak konstruktif hubungan negaranya

Jakarta, IDN Times - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa Teheran siap untuk terlibat dengan Barat mengenai program nuklirnya. Pernyataan itu disampaikan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) 

"Kami siap untuk terlibat dengan para peserta perjanjian nuklir 2015. Jika komitmen perjanjian tersebut dilaksanakan sepenuhnya dan dengan itikad baik, dialog mengenai isu-isu lain dapat menyusul," ujar Pezeshkian pada Selasa (24/9/2024), dikutip dari Reuters.

Pada 2018, Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump, meninggalkan perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan negara Barat lainnya, serta menerapkan kembali sanksi keras terhadap Iran. Serangkaian upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut telah gagal.

"Saya bertujuan meletakkan landasan yang kuat bagi negara saya untuk memasuki era baru, memposisikannya untuk memainkan peran yang efektif dan konstruktif dalam tatanan global yang terus berkembang," kata Pezeshkian.

1. Hubungan Iran dan Barat memburuk sejak peristiwa 7 Oktober

Iran Nyatakan Siap Terlibat dalam Perundingan Nuklirbendera Iran. (unsplash.com/Akbar Nemati)

Hubungan Teheran dengan Barat telah memburuk sejak Hamas, yang didukung Iran, menyerang Israel pada 7 Oktober, serta saat negara tersebut meningkatkan dukungannya terhadap invasi Moskow di Ukraina.

Bagi Inggris, Prancis, dan Jerman yang tetap menjadi pihak dalam perjanjian nuklir tersebut, ada perasaan bahwa kepemimpinan Teheran tidak akan mengubah arah. Mereka juga menilai perjanjian yang lebih luas yang mencakup program nuklir dan peran geopolitik Iran tidak realistis untuk saat ini.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengatakan bahwa dia merasakan kesediaan yang lebih besar dari para pejabat Iran untuk terlibat dengan badan tersebut dengan cara yang lebih bermakna.

Baca Juga: Swedia Tuduh Iran Retas untuk Balas Aksi Pembakaran Al-Qur'an

2. Pezeshkian kritik keras tindakan invasi Israel

Pezeshkian adalah presiden baru Iran yang menjabat pada Agustus. Dia mengkritik keras Israel atas apa yang disebutnya sebagai genosida di Gaza dan kekejamannya, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan barbarisme yang kejam dalam perangnya di wilayah Palestina serta serangan terhadap Lebanon.

Dilaporkan Al Jazeera, Pezeshkian juga mengkritik keras Israel atas apa yang disebutnya sebagai genosida di Gaza, kekejamannya, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan barbarisme yang kejam dalam perangnya di wilayah Palestina dan serangan terhadap Lebanon.

"Sangat penting bagi masyarakat internasional untuk segera menjamin gencatan senjata permanen di Gaza dan mengakhiri barbarisme Israel di Lebanon, sebelum hal itu melanda wilayah tersebut dan dunia," katanya.

3. AS tuduh Iran gunakan program nuklirnya sebagai kedok produksi senjata

Iran Nyatakan Siap Terlibat dalam Perundingan Nuklirbendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Pezeshkian menyebutkan sejumlah keluhan Iran, mulai dari sanksi hingga pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada 2020 dalam serangan drone AS di era Trump, serta mendesak semua negara yang menerapkan strategi kontraproduktif terhadap Teheran untuk belajar dari sejarah.

"Kita mempunyai kesempatan untuk melampaui keterbatasan ini dan memasuki era baru. Era ini akan dimulai dengan pengakuan atas kekhawatiran keamanan Iran dan kerja sama dalam menghadapi tantangan bersama," katanya, seraya meminta keringanan sanksi.

AS, sekutu Eropa, dan Israel menuduh Iran menggunakan program nuklirnya sebagai kedok dalam upaya mengembangkan kemampuan memproduksi senjata. Meski begitu, Teheran mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada bulan lalu membuka pintu untuk memperbarui perundingan dengan AS mengenai kemajuan pesat program nuklir negaranya.

Baca Juga: Iran Tangkap 12 Orang yang Dituduh Bekerja untuk Israel

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya