Trump Janji Legalisasi Ganja di Florida jika Menang Pemilu AS
Donald Trump. (x.com/@GOP)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, berjanji akan mendukung inisiatif pemungutan suara di Florida yang akan melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi bagi orang dewasa berusia 21 tahun ke atas.
Pernyataan tersebut, yang disampaikan di platform media sosial Truth Social pada 8 September, muncul setelah komentar terpisah pada akhir Agustus yang menyiratkan bahwa ia terbuka untuk melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi di negara bagian tersebut, dilansir dari Reuters.
1. Keputusan yang bertentangan dengan anggota Republik lainnya
Donald Trump. (x.com/@TrumpWarRoom)Dukungan Trump terhadap inisiatif pemungutan suara tersebut, yang dikenal sebagai Amandemen 3, muncul bahkan ketika beberapa rekan sesama anggota Partai Republik, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis, menentang tindakan tersebut.
“Seperti yang telah saya nyatakan sebelumnya, saya yakin sudah waktunya untuk mengakhiri penangkapan dan penahanan orang dewasa yang tidak perlu karena sejumlah kecil ganja untuk penggunaan pribadi,” tulis Trump.
“Sebagai warga Florida, saya akan memberikan suara YA pada Amandemen 3 November ini,” tambah dia.
Baca Juga: Trump Ancam Penjarakan Lawan Politik jika Menang Pilpres AS 2024
2. Permudah ganja untuk bisnis dan medis
Editor’s picks
ilustrasi tanaman ganja (pexels.com/Aphiwat chuangchoem)Trump juga tampak mendukung upaya legislatif, yang sedang berlangsung dalam beberapa bentuk sejak masa jabatannya sendiri, untuk mempermudah bank melayani bisnis ganja yang beroperasi sesuai dengan hukum negara bagian.
"Sebagai Presiden, kami akan terus berfokus pada penelitian untuk membuka penggunaan ganja medis menjadi obat Jadwal 3, dan bekerja sama dengan Kongres untuk meloloskan undang-undang yang masuk akal, termasuk perbankan yang aman untuk perusahaan yang disahkan negara bagian," tulis Trump.
3. Kritik dari Demokrat
Donald Trump. (x.com/@GOP)Trump akan berhadapan dengan Wakil Presiden Kamala Harris, calon dari Partai Demokrat, dalam pemilihan presiden pada 5 November. Jajak pendapat menunjukkan bahwa persaingan tersebut pada dasarnya imbang.
Dalam sebuah pernyataan, tim kampanye Harris mengatakan pernyataan Trump bertentangan dengan catatan pemerintahannya sendiri dalam menentang reformasi ganja.
"Meskipun secara terang-terangan bersikap sok tahu, Donald Trump tidak dapat menutupi catatannya yang luas dalam menyeret reformasi ganja ke belakang," kata Joseph Costello, juru bicara tim kampanye Harris, dikutip dari The Straits Times.
Baca Juga: Hukuman Trump di Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda hingga Pemilu Usai
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
