Rusia Klaim Telah Evakuasi Seluruh Warga Kherson, Mau Perang Besar?

Rusia menolak "mengembalikan" Kherson ke Ukraina

Jakarta, IDN Times – Pemimpin Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia pada 2014, telah mengumumkan bahwa proses pemindahan warga sipil di Kherson telah tuntas. Pemindahan itu dilakukan saat pasukan Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di Kherson.

“Pekerjaan untuk mengatur penduduk yang meninggalkan sisi kiri (Sungai) Dnieper ke wilayah aman Rusia telah selesai,” kata pemimpin Krimea, Sergei Aksyonov, melalui Telegram pada Kamis (27/10/2022) malam, setelah ia mengunjungi wilayah tersebut dengan kepala domestik Kremlin Sergei Kiriyenko.

Sebelumnya, otoritas Kherson yang ditunjuk Rusia telah mendesak penduduk untuk menyeberang ke tepi kanan Sungai Dnieper saat pasukan Ukraina membuat perkembangan signifikan di wilayah selatan.

“Persimpangan (Dnieper) kosong!” kata Aksyonov, dilansir Al Jazeera.

1. Ukraina sebut Rusia sedang menyembunyikan kekalahan

Rusia Klaim Telah Evakuasi Seluruh Warga Kherson, Mau Perang Besar?Anggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Bersamaan dengan pengumuman Aksyonov, dia juga mengunggah fotonya dengan pejabat lain di tepi sungai.

Pada Rabu, seorang pejabat Rusia di Kherson, Vladimir Saldo, mengatakan setidaknya 70 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di wilayah itu dalam waktu seminggu.

Pemerintah Ukraina menyebut kebijakan Rusia ini sebagai “deportasi”, sama seperti yang dilakukan Uni Soviet terhadap rakyatnya. Tentara Ukraina mengatakan bahwa “evakuasi warga sipil” masih berlanjut hingga Jumat (28/10/2022).

Kiev menyebut komando Rusia di Kherson berusaha untuk menyembunyikan kerugian dan kekalahannya untuk menghindari kepanikan.

Baca Juga: Putin Sebut Dominasi Barat Segera Berakhir: Rusia Tidak Bisa Didikte!

2. Mitra Rusia akui telah menderita kerugian besar

Rusia Klaim Telah Evakuasi Seluruh Warga Kherson, Mau Perang Besar?Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Sebagai tanda pasukan Rusia menderita kerugian besar, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov melaporkan bahwa 23 pejuangnya tewas dalam pertempuran di dekat Kherson minggu ini, dengan 58 lainnya terluka.

“Pada awal minggu ini, salah satu unit Chechnya ditembaki di wilayah Kherson,” kata Kadyrov, yang telah mengirim milisinya untuk berperang bersama tentara Rusia, pada Kamis (27/10/2022).

Sekutu Kremlin jarang sekali mengungkapkan kekalahan, tetapi mengakui bahwa mereka menderita kerugian besar hari itu.

Untuk diketahui, Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang diduduki sebagian wilayahnya oleh Rusia. Baru-baru ini, empat wilayah itu menggelar referendum dan hasilnya, yang diklaim oleh Rusia, menunjukkan bahwa mereka memilih bergabung dengan Moskow.

3. Ukraina tuduh Rusia tawan staf PLTN Zaporizhzhia

Rusia Klaim Telah Evakuasi Seluruh Warga Kherson, Mau Perang Besar?Anggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Para pejabat dan analis militer menyebut pertempuran di Kherson akan menentukan apakah Ukraina dapat melonggarkan cengkeraman Rusia di selatan. Pertempuran ini juga menjadi salah satu babak paling penting sejak perang terjadi.

Pasukan Rusia telah berjanji untuk mengubah Kherson menjadi "benteng" dan tidak menyerahkan kota yang telah mereka rebut.

Aksyonov mengatakan, dia dan Kiriyenko telah mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, salah satu wilayah yang juga diduduki Rusia. Dia mengaku telah bertemu dengan para staf dan menilai situasi di area pabrik.

Ukraina menuduh pasukan Rusia "menculik" staf pabrik dan mengatakan pekan lalu bahwa sekitar 50 karyawan ditahan di "penawanan".

Rusia dan Ukraina telah menuduh satu sama lain menembaki pabrik, memicu kekhawatiran akan bencana nuklir.

Baca Juga: UE Makin Perkasa di Asia Tengah, Lawan Dominasi Rusia? 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya