Ratusan Warga Korsel Tumbang Akibat Suhu Panas

Status cuaca ditingkatkan menjadi waspada di sejumlah kota

Jakarta, IDN Times - Dengan berakhirnya musim hujan, Korea Selatan mengalami lonjakan jumlah hari dengan suhu panas yang menyengat, yang menyebabkan peningkatan pesat jumlah kasus penyakit terkait panas.

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada 26 Juli, 507 institusi medis yang dilengkapi dengan ruang gawat darurat melaporkan bahwa mereka menangani 124 pasien dengan penyakit terkait panas dari tanggal 22 hingga 24 Juli, 55 di antaranya terjadi pada 24 Juli saja.

KDCA menambahkan, 16,3 persen dari total jumlah penyakit terkait panas yang dilaporkan sejak pertama kali mulai memantau kasus tersebut pada tahun 2024 berasal dari tiga hari terakhir. Sejak 20 Mei, badan tersebut telah menangani hingga 759 kasus penyakit terkait panas, dikutip dari The Straits Times.

1. Data seputar korban suhu panas

Ratusan Warga Korsel Tumbang Akibat Suhu PanasInfografis udara panas (X/British Embassy Seoul)

Jumlah kasus minggu ini juga 3,5 kali lebih tinggi daripada minggu lalu. Badan tersebut melaporkan 35 kasus penyakit akibat panas dari tanggal 15 hingga 17 Juli.

Sejauh ini, 78,7 persen pasien dengan penyakit akibat panas adalah laki-laki, dengan 29,5 persen dari pasien tersebut berusia 65 tahun ke atas. Dari pasien dengan penyakit akibat panas, 11,1 persen berusia 20-an, dan 13,2 persen berusia 30-an.

Berdasarkan penyakit, kelelahan akibat panas merupakan kasus dengan persentase terbesar, yaitu 54,4 persen, diikuti oleh sengatan panas, kram akibat panas, dan sinkop akibat panas.

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan California Utara, 350 Ribu Hektare Hangus! 

2. Suhu tembus 35 derajat celcius

Ratusan Warga Korsel Tumbang Akibat Suhu Panasilustrasi global warming (freepik.com/Freepik)

Menurut KDCA, lonjakan jumlah penyakit akibat panas minggu ini kemungkinan besar disebabkan oleh kenaikan suhu dan tingkat kelembapan yang disebabkan oleh hujan yang turun secara berkala di seluruh negeri.

Pada 24 Juli, suhu siang hari rata-rata di Korea Selatan mencapai 34 derajat celcius, dengan beberapa kota di provinsi Gyeonggi, Chungcheong Utara, dan Jeolla Selatan mengalami suhu mencapai 35 derajat celcius.

Karena tingkat kelembapan yang tinggi, suhu di sebagian besar Korea Selatan terasa setinggi 35 derajat celcius, yang mendorong peringatan gelombang panas dikeluarkan secara nasional mulai 24 hingga 26 Juli.

3. Status ditingkatkan jadi waspada

Ratusan Warga Korsel Tumbang Akibat Suhu Panasilustrasi gerakan stop global warming (freepik.com/Freepik)

Di Korea Selatan, peringatan gelombang panas diaktifkan ketika suhu tertinggi diperkirakan akan melebihi 33 derajat celcius selama dua hari berturut-turut atau lebih.

Pada 26 Juli, Badan Meteorologi Korea (KMA) menaikkan tingkat peringatan dari "hati-hati" menjadi "waspada" di sebagian besar wilayah negara tersebut. Korea Selatan menaikkan tingkat peringatan gelombang panasnya ketika suhu siang hari diperkirakan akan melebihi 35 derajat celcius selama dua hari berturut-turut atau lebih.

Peringatan gelombang panas di negara tersebut memiliki empat tingkat intensitas: perhatian, kehati-hatian, waspada, dan serius.

Kota-kota besar seperti Seoul, Daejeon, dan Daegu diperkirakan akan mengalami suhu siang hari hingga mencapai 34 derajat celcius pada 26 Juli, dengan ibu kota tersebut mengalami peringatan tingkat "waspada" untuk pertama kalinya pada tahun 2024.

Di kota-kota yang tidak mengeluarkan peringatan gelombang panas pada tingkat "waspada", peringatan pada tingkat "hati-hati" tetap berlaku, dikutip dari The Korea Herald.

Baca Juga: RI Dorong Korsel Kembangkan Kendaraan Listrik di ASEAN

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya