Laki-Laki di Prancis Didakwa Atas Dugaan Perkosaan terhadap Istri

Puluhan laki-laki diduga juga ia ajak untuk memerkosa istri

Intinya Sih...

  • Laki-laki di Prancis didakwa membius dan memperkosa istrinya secara berulang
  • Terdakwa Dominique mengajak puluhan laki-laki untuk memperkosa istri yang sudah dibius dengan obat penenang
  • Polisi telah mengidentifikasi setidaknya 92 serangan seksual yang dilakukan oleh 72 laki-laki, dengan rentang usia antara 26 hingga 74 tahun

Jakarta, IDN Times - Seorang laki-laki di Prancis diadili dengan tuduhan berulang kali membius dan memperkosa istrinya, serta mengajak puluhan laki-laki lainnya untuk memperkosa sang istri di rumah mereka saat dia tidak sadarkan diri, menurut dokumen pengadilan.

Korban yang diduga, Gisèle (72), muncul di ruang sidang di Avignon, Prancis, pada hari Senin (2/8/2024) untuk pembukaan persidangan, didampingi oleh putrinya dan dua putranya.

1. Selama empat bulan ke depan, Gisèle akan berhadapan langsung dengan para pelaku yang sebagian besar adalah orang asing baginya

Laki-Laki di Prancis Didakwa Atas Dugaan Perkosaan terhadap Istriilustrasi korban kekerasan (pexels.com/@mart-production/)

CNN melansir , terdakwa yang bernama Dominique (71) mengajak laki-laki secara online untuk memperkosa istrinya setelah sang istri dibius dengan obat penenang. Dominique akan menghadapi sembilan dakwaan termasuk tuduhan pemerkosaan dengan keadaan yang memberatkan, membius korban untuk melakukan pemerkosaan, dan menyebarkan gambar terkait serangan tersebut.

Jaksa dapat dengan mudah menyusun kasus tersebut karena Dominique mendokumentasikan sejumlah tindakan keji tersebut dengan kamera.

Dominique ditahan dalam tahanan praperadilan sejak 2020. Pengacaranya, Béatrice Zavarro, menyampaikan kepada wartawan di pengadilan pada hari Senin bahwa kliennya telah mengakui semua yang telah dilakukannya dan tidak memberikan bantahan apa pun selama penyelidikan.

Polisi telah mengidentifikasi setidaknya 92 serangan seksual yang dilakukan oleh 72 laki-laki, dengan rentang usia antara 26 hingga 74 tahun, menurut dokumen pengadilan.

Lima puluh orang telah diidentifikasi, dan sebagian besar didakwa dengan tuduhan pemerkosaan yang diperberat atau percobaan pemerkosaan dan diadili bersama suami Gisèle.

Baca Juga: 12 Migran Tewas akibat Kapal Terbalik di Selat Inggris

2. Perbuatan bejat Dominique ini berlangsung hampir sepuluh tahun, dengan dugaan permerkosaan pertama terjadi pada 2011

Laki-Laki di Prancis Didakwa Atas Dugaan Perkosaan terhadap Istriilustrasi kekerasan seksual (pexels.com/@cottonbro)

Kejahatan ini terungkap pada tahun 2020 ketika Dominique tertangkap sedang merekam area bawah rok perempuan di pusat perbelanjaan.

Dilansir The Guardian, setelah polisi menyita ponsel dan komputernya, terungkap adanya bukti-bukti pemerkosaan terhadap sang istri yang ternyata terjadi selama hampir sepuluh tahun lamanya.

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Dominique telah memberi tahu penyidik bahwa laki-laki lain mengetahui istrinya telah dibius tanpa sepengetahuannya, yang kemudian dibantah oleh sejumlah terdakwa lainnya.

Christophe Huguenin-Virchaux, seorang pengacara untuk salah satu laki-laki, mengatakan kepada afiliasi CNN BFMTV pada hari Selasa bahwa kliennya "mengakui bahwa hubungan seksual memang terjadi" tetapi itu terjadi sebagai bagian dari "permainan seksual antara suami dan istri yang dia diundang untuk ikut serta," menambahkan bahwa dia "tidak tahu bahwa Gisèle telah dibius atau di bawah pengaruh obat."

3. Selama persidangan, Gisèle akan melihat dan mendengar apa yang telah dilakukan terhadapnya

Laki-Laki di Prancis Didakwa Atas Dugaan Perkosaan terhadap Istriilustrasi pengadilan (pexels.com/@pavel-danilyuk)

Pada hari Selasa (3/9/2024), Gisèle duduk mendengarkan pembacaan tindakan mengerikan yang dialaminya, serta argumen dari masing-masing pengacara terdakwa.

"Itu sangat sulit," kata salah satu pengacaranya, Stéphane Babonneau, kepada CNN pada hari Selasa (3/9/2024). "Sangat tidak tertahankan baginya untuk mendengar orang-orang mengatakan bahwa mereka berpikir dia pura-pura tidur dan yakin itu konsensual," tambahnya.

Jumat lalu menjelang persidangan, pengacaranya yang lain, Antoine Arebalo-Camus, mengatakan kepada wartawan bahwa "dia tidak tahu apa yang telah terjadi padanya, jadi dia tidak ingat pemerkosaan yang dialaminya selama 10 tahun."

Gisèle sebenarnya bisa meminta agar persidangan diadakan secara tertutup, tetapi Babonneau mengatakan kepada CNN bahwa "dia ingin ini menjadi persidangan terbuka agar semua orang bisa mendengar dan memahami alasan yang diberikan oleh laki-laki dalam situasi seperti ini."

Putri Gisèle mengatakan bahwa ibunya mencari nasihat medis untuk kehilangan ingatan dan kelelahan yang ekstrem yang dia alami sebagai efek samping dari obat-obatan tersebut.

Dalam beberapa wawancara dengan media di Prancis, putri Gisèle mengatakan bahwa ibunya "mengunjungi dokter, dia menemui ahli saraf," dan bahwa profesi medis gagal mendeteksi masalah tersebut.

Putrinya kini memulai kampanye kesadaran bernama "M’endors Pas," yang berarti "Jangan Tidurkan Aku" tentang serangan seksual yang difasilitasi oleh obat-obatan.

Persidangan dimulai pada 2 September 2024 di kota Avignon, Prancis selatan, dan putusan akan dijatuhkan pada 20 Desember tahun ini.

Baca Juga: Kosovo Panggil Pejabat Serbia atas Dugaan Pemalsuan Dokumen

Anastasia Jaladriana Photo Verified Writer Anastasia Jaladriana

Hadeh

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya