TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taylor Swift Bakal Milih Kamala Harris dalam Pemilihan AS

Diungkapkan dalam laman Instagram pribadinya

Penyanyi, Taylor Swift, dalam sebuah konser. (instagram.com/taylorswift)

Intinya Sih...

  • Taylor Swift mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS 2024
  • Swift terkesan dengan perjuangan Harris dan Tim Walz terhadap hak-hak LGBTQ, hak perempuan, dan bayi tabung
  • Dukungan Swift mendapatkan sambutan dari Tim Walz dan menyoroti penyebaran informasi palsu selama kampanye

Jakarta, IDN Times – Megabintang pop, Taylor Swift, menyatakan bakal mendukung kandidat Partai Demokrat, Kamala Harris, dalam pemilihan Amerika Serikat (AS) mendatang. Ia menyebut tandingan Donald Trump itu sebagai “pemimpin yang teguh dan berbakat”.

"Saya akan memberikan suara saya untuk Kamala Harris dan Tim Walz dalam Pemilihan Presiden 2024. Saya memilih @kamalaharris karena dia memperjuangkan hak dan tujuan yang menurut saya membutuhkan seorang pejuang untuk memperjuangkannya," kata Swift, Rabu (11/9/2024).

Dukungan itu disampaikan Swift dalam sebuah unggahan di Instagramnya. Unggahan Swift menunjukkan foto ia bersama seekor kucing.

Dilansir Reuters, foto tersebut merupakan sindiran balasan yang sempat diungkapkan oleh Trump pada 2021 silam. Ia menyebut beberapa Demokrat sebagai "sekelompok wanita kucing tanpa anak."

1. Dukungan terhadap hak-hak perempuan

Swift mengatakan bahwa dia terkesan dengan pasangan Harris dan Tim Walz karena perjuangannya terhadap hak-hak LGBTQ, hak perempuan, dan bayi tabung atau IVF. Dukungannya itu kemudian mendapatkan sambutan dari Walz.

"Sangat bersyukur. Swifties melakukan sesuatu yang berarti," katanya.

Hak reproduksi telah menjadi isu utama bagi para pemilih sejak Mahkamah Agung AS mengakhiri hak konstitusional untuk melakukan aborsi dua tahun lalu. IVF juga telah menjadi sorotan sejak pengadilan Alabama memutuskan awal tahun ini bahwa embrio beku adalah manusia.

Di sisi lain, Harris yang mendukung hak aborsi, telah menggambarkan Trump sebagai ancaman terhadap hak reproduksi di negara tersebut.

Baca Juga: 5 Upaya Pembunuhan Donald Trump

2. Menyoroti penyebaran informasi palsu

Ilustrasi (Unsplash/John Schnobrich)

Dalam unggahannya pada Rabu, Swift juga menyoroti penyebaran informasi palsu selama masa kampanye. Pada bulan Agustus 2024, Trump mengunggah gambar Swift palsu di media sosial dan meminta orang-orang untuk memilihnya dalam pemilihan pada November.

"Ini benar-benar membangkitkan ketakutan terhadap Artificial Inteligence (AI), dan bahaya penyebaran informasi yang salah," katanya.

Karena itu, ia kemudian mengambil kesimpulan bahwa ia perlu bersikap transparan mengenai rencananya dalam pemilihan tersebut.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya