TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serangan Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Komandan Hizbullah 

Konflik Hizbullah-Israel dikhawatirkan meluas

Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel di Desa Jouya, Lebanon Selatan, pada Selasa (11/6/2024) malam menewaskan seorang komandan lapangan senior Hizbullah dan tiga pejuang kelompok bersenjata Lebanon. 

“Hizbullah mengonfirmasi kematian komandan tersebut dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia adalah Taleb Abdallah, atau yang juga dikenal sebagai Abu Taleb,” kata seorang sumber Hizbullah, dikutip dari Reuters

Abu Taleb adalah anggota paling senior kelompok itu yang tewas sejak delapan bulan baku tembak antara Israel dan Hizbullah. Dia diidentifikasi sebagai komandan Hizbullah untuk wilayah tengah jalur perbatasan selatan.

1. Serangan sengaja menargetkan komandan Hizbullah

Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Belum ada komentar langsung dari militer Israel. Sumber keamanan mengatakan, tampaknya keempat anggota Hizbullah tersebut sengaja ditargetkan dalam serangan itu.

Sumber anonim Reuters itu juga mengatakan, Abu Taleb adalah senior Wissam Tawil. Ia adalah seorang komandan tingkat tinggi Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel pada Januari.

Sekitar 300 pejuang Hizbullah, termasuk komandan dan agen dengan tanggung jawab utama, telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak Oktober, ketika perang Gaza pecah.

Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 320 anggota Hizbullah. Ini termasuk setidaknya 100 orang yang menjadi target setelah operasi lapangan mengumpulkan informasi intelijen mengenai mereka.

Baca Juga: Pejabat Israel Sebut Hamas Tolak Gencatan Senjata Gaza

2. Eskalasi konflik Israel dan Hibullah

Bendera Hizbullah Lebanon (twitter.com/Jewish Community)

Ketegangan antara Hizbullah dan Israel di perbatasan merupakan yang paling parah sejak konflik pada 2006. Ketegangan kali ini dipicu oleh serangan Israel terhadap Gaza. Hizbullah, yang merupakan sekutu dekat gerakan Hamas di Gaza, melancarkan serangan terhadap Israel tak lama setelah pecah perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Pada pekan lalu, Presiden AS Joe Biden juga merasa sangat prihatin tentang ancamana eskalasi antara Israel dan Hizbullah Lebanon. Konflik ini ditakutkan bakal meluas menjadi konflik besar.

“Ini adalah sesuatu yang kami khawatirkan sejak kejadian 7 Oktober,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, dilansir dari Anadolu Agency.

Miller mengatakan pihknya terus mengupayakan resolusi diplomatik dan tak ingin ada eskalasi konflik lebih lanjut.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya