Sengketa Laut Lebanon-Israel, Hizbullah: Kami Siap Bertindak Keras
Hizbullah akan menyerang jika Lebanon sebut Israel melanggar
Jakarta, IDN Times - Hizbullah Lebanon siap mengambil tindakan, termasuk penggunaan kekuatan, terhadap operasi gas Israel di perairan yang disengketakan begitu pemerintah Lebanon mengadopsi kebijakan yang lebih jelas.
Komentar itu diungkap wakil pimpinan Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, pada Senin (6/6/2022), sehari setelah kapal yang dioperasikan oleh perusahaan Energean yang berbasis di London tiba di lepas pantai, untuk mengembangkan ladang gas yang dikenal sebagai Karish.
Israel mengatakan ladang itu adalah bagian dari zona ekonomi eksklusifnya, sementara Lebanon mulai mengklaim bahwa itu terletak di dalam wilayahnya, dilansir Reuters.
Baca Juga: Lebanon Peringatkan Israel yang Memasuki Perairan Sengketa
1. Hizbullah tunggu perintah dari pemerintah Lebanon
Presiden dan perdana menteri Lebanon telah memperingatkan Israel terhadap operasinya di Karish. Hal itu memicu kekhawatiran eskalasi kekerasan atas masalah tersebut.
Hizbullah, yang memiliki persenjataan lengkap menurut beberapa ahli bahkan menyaingi tentara Lebanon, mengatakan bahwa mereka akan bertindak hanya jika pemerintah Lebanon secara resmi menuduh Israel melanggar hak-hak maritim.
"Ketika negara Lebanon mengatakan bahwa Israel menyerang perairan dan minyak kami, maka kami siap untuk melakukan bagian kami dalam hal tekanan, pencegahan, dan penggunaan cara yang tepat, termasuk kekuatan," kata Qassem.
"Masalah ini membutuhkan keputusan tegas dari negara Lebanon," tambahnya, seraya mengatakan bahwa Hizbullah mendesak pemerintah untuk bergegas, menetapkan tenggat waktu untuk hal tersebut.
Baca Juga: Sistem Politik Lebanon: Pembagian Kekuasaan Kristen, Sunni, dan Syiah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.