TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesawat Bantuan Militer AS ke-500 Tiba di Israel 

AS kembali menyuplai bantuan senjata ke Israel

Pasukan militer Israel dalam sebuah aksi penyelematan nyawa yang dilakukan oleh Unit 669 (Unit Penyelamatan Khusus Taktis) selama perang di Gaza. (instagram.com/@israeliairforce)

Jakarta, IDN Times – Pesawat militer Amerika Serikat (AS) ke-500 yang mengangkut bantuan persenjataan tiba di Israel pada Senin (26/8/2024).

”Peralatan yang dibeli dan diangkut meliputi kendaraan lapis baja, amunisi, perlengkapan perlindungan pribadi, dan peralatan medis, yang sangat penting untuk mendukung kemampuan operasional IDF selama perang yang sedang berlangsung," kata Kementerian Pertahanan Israel, dilaporkan The Jerusalem Post.

Sejak 7 Oktober, Presiden Joe Biden telah mengirim lebih dari 50 ribu ton peralatan militer kepada Israel, baik ofensif maupun defensif. Selain pengiriman pasokan udara ke Israel oleh AS, Washington telah mengirimkan 107 kiriman pasokan militer ke Yerusalem melalui laut.

1. Pengiriman sempat kandas pada Mei

Kapal induk Gerald R Ford milik Amerika Serikat (twitter.com/CENTCOM)

Bantuan senjata terhadap Israel sempat kandas pada Mei lalu setelah Biden menyatakan ketidaksetujuannya terhadap invasi Rafah.

Namun, pada Juni, Menteri Pertahanan Israel Yoaf Gallant mengunjungi Washington untuk menegosiasikan hal tersebut. Tetapi, perselisihan yang berlarut-larut antara Biden dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat kesepakatan menjadi sulit.

Keduanya kembali cair baru-baru ini. Pengiriman tersebut disalurkan, bahkan selama periode pembekuannya, pasokan militer AS dalam jumlah sangat besar terus mengalir ke Israel.

Baca Juga: Israel-Hizbullah Tegang, 2 Kapal Induk AS Siaga di Timur Tengah

2. Serangan di Gaza masih berlanjut

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Pertempuran di Gaza masih terus berlangsung hingga saat ini. Serangan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 40 ribu orang sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Kondisi konflik yang tak berkesudahan akan memperburuk keadaan 2,3 juta rakyat Gaza, yang hampir semuanya kehilangan tempat tinggal di tenda-tenda atau tempat berlindung di antara reruntuhan. Banyak dari warga Gaza juga kekurangan gizi dan berbagai kekhawatiran lainnya.

“Tidak ada waktu yang terbuang,” kata utusan perdamaian PBB, Tor Wennesland, dilansir dari Al Jazeera.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya