TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perusahaan Taiwan Bantah Pasok Pager ke Timur Tengah

Taiwan kini terlibat dalam konflik global

Bendera Taiwan (Unsplash.com/Moralis Tsai)

Intinya Sih...

  • Gold Apollo membantah pemasok pager AR-924 ke Timur Tengah, klaim produk dibuat oleh perusahaan Eropa melalui lisensi.
  • Kementerian Ekonomi Taiwan tidak ada catatan ekspor langsung ke Lebanon, dan bahan peledak dimasukkan setelah produksi.
  • Analis Taiwan ragu pemerintah atau perusahaan Taiwan terlibat dalam serangan tersebut, insiden ini menimbulkan pertanyaan bagi industri teknologi Taiwan.

Jakarta, IDN Times – Perusahaan Taiwan, Gold Apollo, membantah tuduhan pemasok pager tipe AR-924 ke Timur Tengah, Rabu (18/9/2024). Bantahan itu muncul usai insiden meledaknya banyak pager di Lebanon hari ini.

Perusahaan tersebut mengatakan, pager tersebut justru dibuat oleh perusahaan Eropa bernama BAC melalui kesepakatan lisensi.

"Berdasarkan perjanjian tersebut, kami memberi wewenang kepada BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produk di wilayah tertentu, tetapi desain dan produksi produk sepenuhnya ditangani oleh BAC," kata Gold Apollo, dilansir Al Jazeera.

Perusahaan tersebut mengatakan, mereka hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain manufaktur produk.

1. Tak ada catatan ekspor pager Taiwan ke Timur Tengah

Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengatakan, tidak ada catatan ekspor langsung perangkat tersebut ke Lebanon. Pager tersebut kemungkinan telah dimodifikasi setelah diproduksi.

Kantor berita Reuters, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa otoritas Israel telah menaruh sejumlah kecil bahan peledak di pager sebelum ledakan. Tidak ada komentar dari pihak Israel.

2. Taiwan khawatir terlibat dalam konflik

Bendera Taiwan (Unsplash.com/Moralis Tsai)

Para analis di Taiwan ragu pemerintah Taiwan atau Gold Apollo akan secara sukarela berpartisipasi dalam serangan tersebut. Jhy-Chern Liu, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi Nasional Taiwan, mengatakan dia terkejut mendengar berita tersebut.

"Meskipun Taiwan sangat dekat dengan AS dalam segala aspek, saya tidak yakin ada perusahaan di Taiwan yang akan terlibat dalam rencana mematikan seperti ini, mengingat Taiwan adalah masyarakat terbuka dan demokrasi penuh. Gagasan seperti ini sama sekali tidak mungkin dan tidak terpikirkan," kata Liu.

“Saya tidak berpikir perusahaan Gold Apollo akan bersikap tidak profesional atau bodoh jika terlibat,” tambahnya.

Christy Chiang, seorang profesor hukum teknologi di National Taiwan Ocean University, mengatakan, meskipun Taiwan tidak mungkin terlibat secara langsung, insiden tersebut tetap saja menimbulkan pertanyaan bagi industri teknologi Taiwan. Hal ini mengingat pentingnya industri ini bagi rantai pasokan global.

“Insiden ini akan menjadi pelajaran penting dan krusial bagi industri ini. Industri teknologi Taiwan dulunya mengira mereka hanya produsen perangkat keras, jadi mereka tidak ada hubungannya dengan politik, mereka menjalankan bisnis mereka sendiri. Namun, sekarang tidak lagi,” katanya.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya