TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB: Lebih dari 80 Persen Warga Gaza Kekurangan Air Bersih 

Sekitar 340 orang harus berbagi 1 toilet

Aksi protes warga AS di San Fransisco terhadap Israel dan AS dalam konflik Palestina pada 2021. (unsplash.com/Patrick Perkins)

Jakarta, IDN Times – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (5/3/2024) mengungkap bahwa lebih dari 80 persen warga di Jalur Gaza mengalami kekurangan air bersih dan sanitasi yang aman. Badan tersebut kemudian menekankan situasi mengerikan yang sedang terjadi di wilayah itu.

”Tim PBB yang menangani kebersihan air dan sanitasi di Gaza melaporkan kondisi yang sangat menantang dan tingginya tingkat pengungsian karena kepadatan yang berlebihan di tempat penampungan,” kata Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dilansir Anadolu.

Ia mengatakan bahwa jika dirata-ratakan, terdapat 340 orang-orang berbagi satu toilet dan satu kamar mandi digunakan untuk sekitar 1.300 orang.

1. PBB kembali kirim bantuan kemanusiaan

Pendistribusian bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza di tengah konflik Hamas dan Israel. (twitter.com/@UNRWA)

Dujarric kemudian mengatakan, lembaga pendanaan untuk anak-anak (UNICEF) telah mengerahkan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“UNICEF telah menyediakan bahan bakar untuk mengoperasikan sumur air milik pemerintah dan swasta serta pabrik desalinasi,” tuturnya.

Badan itu juga telah mengirimkan lebih dari 50 perlengkapan darurat untuk lebih dari setengah juta orang dan perlengkapan bayi yang cukup untuk 8.700 bayi baru lahir.

Dujarric mengulangi seruannya agar berbagai pihak dapat mendukung upaya yang memungkinkan PBB membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga: Dokter Gaza: Anak yang Saya Rawat Mungkin Sudah Mati Kekurangan Gizi

2. Bantuan terhambat buntut kasus UNRWA

Badan WFP PBB melakukan pengisian stok bantuan untuk wilayah Gaza. (twitter.com/@WFP)

Bantuan terhadap warga Gaza pun terhambat akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah kasus Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Beberapa staf dari badan ini dituduh oleh Israel terlibat dalam aksi Hamas pada 7 Oktober lalu. Imbasnya, pendanaan terhadap UNRWA dihentikan oleh beberapa negara donor.

Dalam konferensi pers pada Senin malam, Direktur UNRWA Philiphe Lazzarini mengatakan dirinya belum diberitahu atau menerima bukti apapun dari tuduhan Israel itu.

”Setiap tahun, UNRWA memberikan daftar stafnya kepada Israel dan Otoritas Palestina dan saya tidak pernah menerima kekhawatiran sedikit pun tentang staf yang kami pekerjakan,” kata Lazzarini, dilansir AP.

Selain itu, bantuan juga terhambat masuk ke Gaza akibat serangan Israel yang tak kunjung berhenti. Pertempuran antara Hamas dan Israel juga masih terus berlangsung.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya