TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Houthi Pantang Menyerah Walaupun Digempur AS dan Sekutunya 

Houthi kini menyasar kapal Inggris dan AS di Laut Merah

Arsip - Warga Yaman mengikuti unjuk rasa untuk memprotes serangan udara gabungan AS-Inggris terhadap kamp-kamp kelompok tersebut, di Sanaa, Yaman, 12 Januari 2024. (ANTARA/Xinhua/Muhammad Muhammad)

Jakarta, IDN Times – Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan serangan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terhadap Houthi tidak akan memperlemah Yaman. Serangan itu disebutnya akan membuat Yaman semakin bersatu.

“AS dan Inggris harus menyadari bahwa posisi Yaman tidak akan berubah atau terpecah. Sebaliknya, Yaman menjadi lebih teguh dan berpegang teguh pada pendiriannya,” ungkapnya, dilansir Al Jazeera, Senin (19/2/2024).

Houthi semakin gencar melakukan serangan terhadap kapal yang diyakini berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dengan tujuan membela rakyat Palestina. Abdulsalam mengatakan, sikap AS di Timur Tengah memperlihatkan seberapa jauh upaya Washington dalam membela aksi brutal Israel di Jalur Gaza.

1. Serangan Houthi di Laut Merah

Ilustrasi kapal (pixabay.com/Pawel Grzegorz)

Laporan terbaru Al Jazeera, Houthi melancarkan serangan terbarunya terhadap dua kapal AS, yakni Sea Champion dan Navis Fortuna di Teluk Aden, pada Senin (19/2/2024). Serangan dilakukan menggunakan rudal kapal angkatan laut.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Houthi juga mengklaim menargetkan kapal kargo Inggris dan menembak jatuh drone AS di atas wilayah Yaman.

“Kapal kargo Rubymar mengalami kerusakan parah dan terhenti total setelah menjadi sasaran operasi militer. Akibat kerusakan parah yang dialami kapal, kini kapal tersebut berisiko tenggelam di Teluk Aden. Selama operasi, kami memastikan awak kapal keluar dengan selamat,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree.

Houthi juga menargetkan kapal-kapal milik Inggris dan AS setelah sebelumnya hanya menyasar kapal milik Israel.

Baca Juga: Pendapatan Mesir Turun 50 Persen akibat Aksi Houthi di Laut Merah

2. Serangan AS dan Inggris

Kapal induk Gerald R Ford milik Amerika Serikat (twitter.com/CENTCOM)

Pasukan koalisi AS dan Inggris gencar melakukan serangan terhadap Houthi, dengan dalih mengamankan jalur maritim internasional itu.

Serangan terbaru dilakukan tak lama setelah AS melancarkan lima serangan di Yaman pada Sabtu. AS menyerang tiga rudal jelajah anti-kapal bergerak, satu kapal permukaan tak berawak, dan satu kapal bawah air tak berawak (UUV).

Pusat Komando AS (CENTCOM) telah menentukan bahwa rudal dan kapal tersebut merupakan ancaman terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya