TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Yakin Ada Cara Lain untuk Hentikan Konflik Israel dan Hizbullah

Eskalasi konflik semakin meningkat

Penasihat Keamanan AS, Jake Sullivan. (twitter.com/@JakeSullivan46)

Intinya Sih...

  • Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah meningkat, AS khawatir akan situasi tersebut
  • Israel melancarkan serangan ke Beirut yang menewaskan 37 orang, termasuk petinggi Hizbullah Ibrahim Aqil
  • Hizbullah merespons dengan meluncurkan puluhan roket ke pangkalan Rahmad David di Timur Haifa, Israel

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengkhawatirkan eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah saat ini. Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan, masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menekan eskalasi tersebut.

"Meskipun risiko eskalasi itu nyata, kami sebenarnya percaya bahwa ada juga jalan yang jelas untuk mencapai penghentian permusuhan dan solusi berkelanjutan yang membuat orang-orang di kedua sisi perbatasan merasa aman," kata Sullivan di Wilmington pada Sabtu (21/9/2024), dilansir Reuters.

Kekhawatiran AS muncul usai Israel kembali melancarkan serangan ke Beirut pada Jumat. Serangan itu menewaskan 37 orang.

Baca Juga: Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Tewas dalam Serangan Israel

1. Serangan Israel luluhlantakkan Lebanon

Penduduk Lebanon dalam sebuah aksi protes (Unsplash/Christelle Hayek)

Israel mengatakan, serangan pada Jumat dilakukan untuk menyasar pertemuan petinggi Hizbullah Ibarhim Aqil bersama pasukan elit Radwan. Sebanyak 16 orang di antara yang tewas dalam serangan itu merupakan anggota Hizbullah, termasuk Aqil dan komandan lainnya, Ahmed Wahbi.

Hizbullah mengatakan, serangan itu adalah yang paling parah dalam setahun terakhir. Serangan itu menghancurkan sebuah gedung perumahan bertingkat di pinggiran kota yang padat penduduk dan merusak sebuah tempat penitipan anak di sebelahnya.

”Tiga anak-anak dan tujuh wanita termasuk di antara mereka yang tewas,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

Serangan berlanjut pada Sabtu. Pesawat tempur Israel melakukan pengeboman terberat dalam 11 bulan pertempuran di selatan Lebanon.

2. Tewasnya pimpinan Hizbullah adalah sebuah keadilan

Sullivan dalam pernyataannya mengatakan, kendati ia khawatir eskalasi konflik meningkat, namun serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah itu adalah sebuah keadilan bagi organisasi yang dicap sebagai teroris oleh AS itu.

"Setiap kali seorang teroris yang membunuh warga Amerika diadili, kami percaya bahwa itu adalah hasil yang baik,” tambah Sullivan.

Dilansir Axios, baik AS maupun Israel kini bersama-sama berusaha mencari cara untuk memisahkan Hizbullah dan Hamas. Meskipun AS telah melakukan serangkaian upaya, namun Hizbullah tampaknya enggan untuk menyetujui kesepakatan apapun sebelum ada gencatan senjata di Gaza.  

Baca Juga: Mengapa Hizbullah Masih Pakai Pager untuk Komunikasi?

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya