AS Peringatkan Israel: Hizbullah Lebih Terlatih dari Hamas
Israel kini berniat fokus pada konflik dengan Hizbullah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sekaligus ketua Kepala Staf Gabungan, Charles Q Brown, memperingatkan Israel terkait risiko keterlibatannya dalam perang dengan Hizbullah di Lebanon Selatan. Menurutnya, hal itu akan membuat konflik di kawasan meluas, apalagi jika Hizbullah terancam.
Brown tidak memperkirakan langkah Israel selanjutnya. Namun, ia mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri.
“Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah roket dan sejenisnya. Dan saya hanya ingin mengatakan bahwa saya akan melihat Iran lebih cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah,” kata Brown, dilansir Reuters.
“Sekali lagi, semua ini dapat memperluas konflik di wilayah tersebut dan benar-benar membuat Israel tidak hanya khawatir terhadap apa yang terjadi di bagian selatan negara mereka, namun juga apa yang terjadi di utara,” tambahnya.
1. AS tak bisa membantu banyak di Lebanon
Komentar Brown muncul usai Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa fase sengit pertempuran di Gaza telah usai. Hal ini memungkinkan Israel untuk mengerahkan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan utara dengan Lebanon.
Pernyataan Brown juga muncul ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuju ke Washington pada Minggu, untuk membahas tahap selanjutnya dari perang Gaza dan meningkatnya rivalitas di perbatasan dengan Lebanon.
Brown mencatat bahwa Washington kemungkinan akan lebih terbatas untuk membela Israel dari serangan Hizbullah, dibandingkan membantu mencegat serangan rudal dan drone Iran pada April terhadap Israel.
“Dari sudut pandang kami, berdasarkan lokasi pasukan kami, jarak antara Lebanon dan Israel yang dekat. Lebih sulit bagi kami untuk dapat mendukung mereka dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan pada bulan April,” kata Brown.
Hizbullah, yang didukung Iran, mulai menyerang Israel tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza. Kedua belah pihak saling bertukar serangan dalam beberapa bulan sejak saat itu.
Hizbullah mengatakan mereka akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza. Namun Netanyahu mengatakan, perang dengan Hizbullah akan terus berlanjut walau ada gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: Israel-Hizbullah Memanas, Tanda-tanda Pecahnya Perang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.