TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Jatuhkan Sanksi ke Russia Today, Dituduh Bagian Intelijen Moskow

RT dituduh melakukan operasi terselubung di banyak negara

Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengumumkan sanksi baru kepada media Rusia, Russia Today (RT), pada Jumat (13/9/2024). RT dituduh menjalankan operasi intelijen di beberapa negara-negara Eropa, Afrika, serta Amerika Utara dan Selatan.

"Media-media yang didukung Kremlin ini tidak hanya memainkan peran pengaruh terselubung untuk melemahkan demokrasi di AS, tetapi juga mencampuri urusan kedaulatan negara-negara di seluruh dunia," kata Blinken, dilansir Anadolu Agency.

Blinken mengutip informasi baru dari pekerja RT, yang mengklaim bahwa media itu memiliki kemampuan siber dan terlibat dalam operasi pengaruh informasi rahasia dan pengadaan militer.

1. Dituduh terlibat dalam kegiatan militer

Ilustrasi seorang prajurit Amerika Serikat menembakkan senapan (Pixabay.com/Wiki Images)

Dilansir dari BBC, Blinken juga menuduh RT menjalankan penggalangan dana daring untuk membeli pelindung tubuh, senapan runduk, drone, dan peralatan lainnya bagi tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.

Jaringan tersebut juga berupaya memengaruhi politik Moldova melalui koordinasi dengan intelijen Rusia menjelang pemilihan presiden pada Oktober 2024. Blinken kemudian mengatakan bahwa AS menunjuk tiga entitas dan dua individu karena hubungan mereka dengan tindakan destabilisasi Rusia di luar negeri.

Ia mengatakan AS, Inggris, dan Kanada meluncurkan kampanye diplomatik bersama untuk menggalang sekutu dan mitra di seluruh dunia melawan disinformasi dan pengaruh terselubung Rusia.

Baca Juga: AS-Inggris Khawatir soal Iran Transfer Senjata ke Rusia

2. Respons Rusia dan redaksi RT

Bendera Rusia (Pixabay/IGORN)

Pemimpin Redaksi RT, Margarita Simonyan, mengatakan bahwa mereka adalah guru yang sangat baik. Ia menambahkan bahwa banyak staf RT telah belajar di AS dan didanai oleh Washington.

Media tersebut juga mengejek tuduhan AS itu. Menurut Simonyan, klaim itu merupakan hal klise, seperti tuduhan yang telah terjadi sebelum-sebelumnya.

"Tiga hal yang pasti dalam hidup, kematian, pajak, dan campur tangan RT dalam pemilu AS," katanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengejek keputusan itu. Ia mengatakan bahwa harus ada profesi baru di AS, yaitu spesialis sanksi yang dijatuhkan pada Rusia.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya