TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Teknologi Canggih yang Mengubah Perang Modern

Berbagai teknologi membuat perang semakin mematikan

Drone Bayraktar TB2 (twitter.com/Mahmoud Gamal)

Jakarta, IDN Times – Perkembangan teknologi saat ini telah memunculkan beragam inovasi alat yang lebih canggih dari sebelumnya, termasuk dalam perang. William S. Lind, seorang perwira militer AS, dalam artikel ilmiahnya berjudul The Changing Face of War: Into the Fourth Generation, memasukkan faktor teknologi sebagai hal yang paling menentukan dalam perang generasi ke-tiga.

Dalam beberapa dekade terakhir, perang telah berubah secara signifikan berkat perkembangan teknologi yang pesat. Teknologi-teknologi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas militer, tetapi juga mengubah strategi dan cara berperang.

Lalu apa saja teknologi yang mengubah lanskap perang modern? Berikut beberapa di antaranya.

1. Pesawat nirawak

Ilustrasi UAV (Pixabay.com/TayebMEZAHDIA)

Penggunaan pesawat nirawak (drone) atau disebut juga sebagai unmanned aerial vehicles (UAV) dalam peperangan telah mengalami lonjakan besar. UAV memungkinkan militer untuk melakukan pengintaian, serangan, dan pemantauan tanpa perlu mengorbankan nyawa manusia.

Dilansir Australia Army Research Center, UAV menawarkan keuntungan taktis yang unik dan meningkatkan efisiensi operasional dalam berbagai skenario pertempuran. Sistem tanpa awak ini mewakili kemajuan transformatif dalam teknologi militer.

Salah satu contoh penggunaan drone adalah pada perang Rusia dan Ukraina. Di Ukraina, pesawat nirawak telah menjadi senjata penting untuk mendapatkan keunggulan asimetris atas pasukan Rusia. Ketersediaan, perkembangannya yang cepat, kemudahan penyebaran dan penggunaannya merupakan faktor mengapa alat ini sangat cocok digunakan dalam perang.

Drone juga memungkinkan serangan presisi di daerah yang sulit dijangkau dan mengurangi risiko bagi pasukan darat. Misalnya, drone Turki Bayraktar TB2 telah terbukti efektif di beberapa medan perang, termasuk di Ukraina.

Baca Juga: Kim Jong Un Mampir ke Pabrik Jet Tempur Sukhoi Rusia, Ngapain?

2. Kecerdasan buatan atau AI

Ilustrasi (Unsplash/John Schnobrich)

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam perang modern sedang berkembang pesat. AI memungkinkan sistem militer untuk memproses data dalam jumlah besar, seperti citra satelit atau intelijen medan perang, dalam waktu singkat.

AI kini juga dapat diintegrasikan dalam pengembangan sistem pertahanan otonom dan robotika militer. Misalnya penggunaan AI untuk drone. Endro Tri Susdarwono dari Universitas Peradaban dalam artikelnya menyebut, penggabungan dua hal ini menjadikannya sebagai alat yang sangat mematikan.

Negara-negara seperti Amerika Serikat dan China telah menginvestasikan miliaran dolar dalam pengembangan teknologi AI untuk pertahanan, termasuk penggunaan AI untuk pengambilan keputusan dalam medan perang yang kompleks.

Dilansir The Conversation, untuk penggunaannya, dapat dilihat dalam konflik Israel-Palestina. Israel telah menggunakan AI untuk mengidentifikasi target di Gaza sejak 2021. Tahun lalu, ada 972 laporan yang mengafirmasi hal tersebut.

3. Senjata hipersonik

Ilustrasi rudal balistik (pixabay.com/StockSnap)

Senjata hipersonik adalah rudal yang dapat melaju dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara (Mach 5). Karena kecepatannya, rudal ini menjadi sangat sulit untuk dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan tradisional.

Senjata hipersonik mampu mencapai target dengan presisi tinggi dalam waktu singkat. Karenanya, senjata ini dianggap sangat efektif digunakan dalam menghancurkan target strategis sebelum musuh merespons​.

Rusia, China, dan Amerika Serikat adalah beberapa negara yang mengembangkan dan menguji teknologi ini. Namun, aktor non negara beberapa waktu terakhir juga telah mulai menggunakannya.

Dilansir AL Jazeera, dalam sebuah serangan pekan lalu, Houthi Yaman meluncurkan sebuah rudal hipersonik ke arah Israel. Rudal itu menghantam area di sekitar Bandara Ben Gurion, Israel Tengah. Sistem pertahanan Israel tak mampu mencegat rudal tersebut.

4. Directed Energy Weapons (DEWs)

USS Coronado meluncurkan rudal Harpoon selama latihan perang Rim of the Pacific Exercise (RIMPAC) 2016 di Samudra Pasifik, 21 Juli 2016. (dok. Wikipedia/Bryce Hadley))

DEWs atau senjata energi terarah adalah jenis senjata yang menggunakan energi terkonsentrasi seperti laser untuk menghancurkan target. Teknologi ini sedang dikembangkan oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Israel, untuk digunakan dalam pertahanan anti-rudal dan anti-drone.

DEWs memiliki keuntungan karena dapat menyerang dengan cepat dan presisi tanpa memerlukan amunisi fisik.

Jenis senjata ini juga dapat digunakan berulang kali selama energi tersedia. Misalnya, sistem Iron Beam Israel menggunakan teknologi laser untuk menembak jatuh roket dan drone.

Baca Juga: Iran Pamerkan Rudal Balistik dan Drone Baru

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya