TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Sepakat Berdialog dengan Rusia di Perbatasan Belarus

Rusia sampaikan operasi militer akan berlangsung saat dialog

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan sejumlah tentara pasukan bersenjata Ukraina dalam posisi siap tempur dekat garis pemisah dari wilayah pemberontak yang didukung Rusia Donetsk, Ukraina, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.

Jakarta, IDN Times – Ukraina sepakat untuk mengadakan dialog dengan Rusia di perbatasan dekat Sungai Pripyat, perbatasan Belarus-Ukraina. Informasi itu disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, pada Minggu (27/2/2022).

Kesepakatan itu tercapai setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, melalui sambungan telepon.

"Lukashenko telah mengambil tanggung jawab untuk memastikan semua pesawat, helikopter, dan rudal yang ditempatkan di wilayah Belarus tetap berada di darat selama perjalanan, pembicaraan, dan kepulangan delegasi Ukraina," kata Kantor Kepresidenan Ukraina, dikutip dari ANTARA, Senin (28/2/2022).

Baca Juga: Hari Keempat Perang Rusia vs Ukraina: Putin Siagakan Pasukan Nuklir

1. Alasan Ukraina menolak berdialog di Minsk

Sebelumnya, Zelenskyy menolak tawaran Rusia untuk berdialog di Belarus. Dia mengusulkan kota alternatif seperti Budapest atau Warsawa.

Penolakan itu disampaikan Zelenskyy melalui video singkat yang beredar setelah Rusia menginformasikan, bahwa delegasinya telah tiba di Belarus untuk berunding dengan Ukraina di Kota Gomel.

Zelenskyy menolak berdialog di Belarus, karena Rusia telah melancarkan sejumlah serangan dari negara tersebut.

"Kami menolak Minsk. Kota-kota lainnya bisa menjadi tempat pertemuan," katanya.

2. Tawaran dari Ukraina soal kota alternatif ditolak Rusia

Zelenskyy menambahkan, negaranya telah mengajukan permohonan untuk pertemuan di beberapa negara, termasuk Polandia, Hungaria, Turki, dan Azerbaijan. Namun, Rusia menolak permohonan tersebut.

"Kami ingin perdamaian, kami ingin bertemu, kami ingin menyudahi perang. Kota lain apa pun akan cocok dengan kami, negara mana saja, yang wilayahnya tidak meluncurkan rudal ke arah kami," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Berubah Pikiran, Jerman Akhirnya Kirim Senjata untuk Bantu Ukraina

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya