TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiongkok Tolak Proposal WHO untuk Studi Tahap Dua Penelusuran COVID-19

Tiongkok sebut WHO mulai mempolitisasi isu pandemik

Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (who.int)

Jakarta, IDN Times - Beijing menentang rencana World Health Organization (WHO) untuk melakukan studi penelusuran asal-usul virus corona yang kedua kalinya di Tiongkok. Penyelidikan kali ini didasari hipotesis bahwa COVID-19 bisa saja berasal dari kebocoran laboratorium.

“Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan bertentangan dengan sains,” kata Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC), Zeng Yixin, sebagaimana diberitakan The Straits Times.

Baca Juga: WHO Desak Tiongkok Transparan soal Data Asal Usul COVID-19

1. Tiongkok sebut WHO mulai mempolitisasi isu pandemik

Ilustrasi markas pusat di WHO, Jenewa, Swiss (www.who.int)

Zeng mengaku terkejut ketika pertama kali membaca proposal WHO, sebab mencantumkan dugaan pelanggaran protokol di laboratorium sehingga virus menginfeksi masyarakat.

Dalam berbagai kesempatan, Beijing bersikeras mengatakan sangat tidak mungkin virus berhasil lolos dari laboratorium. Tiongkok juga memperingatkan agar isu pandemik COVID-19 tidak dipolitisasi demi keuntungan pihak-pihak tertentu.

“Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China, dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus COVID-19 sebagai masalah ilmiah, menyingkirkan dari campur tangan politik,” tutur Zeng.

2. Tiongkok bersikeras bahwa ada data yang tidak dapat dibagikan

Pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok. (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Beberapa hari lalu, WHO meminta agar Tiongkok menyajikan data mentah dan bersikap kooperatif serta transparan demi mengungkap genealogi virus corona.

Menanggapi hal itu, Zeng menegaskan kembali posisi Tiongkok bahwa ada beberapa data yang tidak dapat dibagikan karena masalah privasi.

Pemimpin peneliti Tiongkok dalam tim ahli gabungan WHO, Liang Wannian, mendukung pernyataan Zeng. Alih-alih melakukan penyelidikan di Negeri Tirai Bambu untuk kedua kalinya, dia mengusulkan agar memperluas wilayah penelusuran di luar Tiongkok.

“Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini,” kata Liang.

Baca Juga: WHO Peringatkan Varian Baru COVID-19 yang Lebih Ganas dari Delta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya