Ada Apa Saja di Jalsah Salanah UK 2024?
Ada tenda perjodohan untuk para lajang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Sebanyak 240 marquee atau tenda berukuran kecil hingga raksasa didirikan di Hadeeqatul Mahdi yang menjadi lokasi Jalsah Salanah UK 2024. Pertemuan akbar yang diikuti kelompok Islam Ahmadiyah dari sekitar 100 negara ini berlangsung selama tiga hari, 26-28 Juli 2024.
Pengamatan IDN Times, selain warga lokal, peserta datang dari Jepang, Kanada, Indonesia Malaysia, Singapura, Iran, Irlandia, Belanda, Irak, Ghana, Taiwan, Argentina, dan sejumlah negara lainnya.
Sebagian besar bermalam di tenda-tenda yang tersebar di sekitar lokasi Jalsah. Sementara untuk kegiatan selama tiga hari dipusatkan di dua tenda raksasa yang mampu menampung ribuan peserta. Pada hari kedua, selain ceramah dari Khalifah V Hazrat Masroor Ahmad yang khusus bicara tentang peran orangtua terutama perempuan dalam pendidikan.
Kali ini Hazrat Masroor bicara di tenda raksana khusus perempuan. Ia menyontohkan peran yang dilakukan istri khalifah kedua yang taat dalam menjalankan ibadah tanpa menjadikan anak yang diasuhnya sebagai penghalang dalam menjalankan ibadah. Sebagai orangtua sudah selayaknya menjadi contoh atau teladan bagi anak. Dan, hal ini dapat dicapai melalui peningkatan ilmu agama.
"Sehingga tidak saling tuduh, sibuk mencari nafkah. Banyak juga ibu-ibu yang tidak punya kesempatan beribadah karena sibuk nonton sinetron," katanya. Hazrat Masroor mengingatkan agar mencari nafkah diimbangi dengan ibadah, sehingga bisa menjaga anak-anak. "Jadi peran orangtua sangat penting. Orangtua hendaknya memperhatikan hak anak-anak," ujar dia.
Selain tenda pusat kegiatan yang menjadi jantung Jalsah Salanah, ada pula tenda khusus pameran dan tempat-tempat khusus lainnya yang bisa dijelajahi peserta yang jumlahnya ribuan orang. Apa saja? Simak di bawah.
1. Stasiun televisi MTA dan radio Voice of Islam
Untuk menyiarkan kegiatan jalsah, dua media milik Ahmadiyah, Muslim Television Ahmadiyya (MTA) International dan radio Voice of Islam beroperasi 24 jam penuh secara langsung. Kegiatan ini bisa disaksikan juga oleh jemaah kelompok Islam Ahmadiyah di berbagai negara.
Ada 11 satelit milik MTA yang membantu siaran langsung ke seluruh titik di mana terdapat kelompok Islam ini. Saat pertama kali didirikan tahun 1992, Managing Director MTA International Munir-ud Din Shams mengatakan, hanya bermodal dua kamera dn studio yang dimiliki masih ala kadarnya, ruangan kecil yang disekat dengan kain untuk keperluan produksi.
Program yang dibuat pun tidak banyak, awalnya hanya 6 program. Dalam perkembangannya, MTA Internasional menambah produksi dan jam tayang menjadi 24 jam sehari dan memiliki 8 channel. Dan, semua karyawan merupakan sukarelawan tanpa bayaran dengan minim pengalaman. Namun seiring waktu mereka terus belajar.
"Sebagian besar mereka adalah anak-anak muda. Dan mereka mengerjakan sesuatu dengan hati. Alhamdulillah kami running dengan 8 channel selama 24 jam. Kami juga memproduksi program dengan berbagai bahasa yang berbeda. Saat ini ada 23 bahasa, seperti bahasa India, Afrika, Indonesia. Biasanya dari Indonesia dikirim program-programnya, dan kami menayangkannya," kata Munir.
Ada juga bahasa Bangladesh, Ghana, Mali, di mana studio di pusat mengolah bahan yang dikirim untuk ditayangkan di channel khusus.
Sejauh ini, menurut Munir, semua berjalan lancar termasuk yang dilakukan saat jalsah Salanah, di mana MTA internasional harus menayangkan secara langsung ke berbagai dunia. "Tidak ada hambatan yang berarti. Kalau pun ada mungkin biaya untuk menyediakan kebutuhan, tapi itu bisa diatasi oleh komunitas kami. Kami tidak mendapat pendanaan dari manapun," katanya.
Selain televisi, distribusi informasi juga dilakukan melalui radio Voice of Islam baru bisa menikmati di 10 kota di Inggris.