TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantan PM Inggris,Tony Blair Bertemu Presiden Jokowi Bahas Apa?

Tony Blair Bakal merupakan Dewan Penasihat IKN

Presiden Jokowi bertemu dengan mantan PM Inggris, Tony Blair di Istana Merdeka, Jakarta (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/3/2023), sekitar pukul 12.17 WIB. Dilansir ANTARA, kedatangan Blair bertujuan untuk bertemu Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui secara detail pembahasan yang dibicarakannya bersama Presiden.

Baca Juga: Jokowi Minta Tony Blair Promosikan IKN ke Luar Negeri

1. Tony Blair bakal promosikan IKN

Sejumlah pekerja menyelesaikan lahan yang akan menjadi lokasi Presiden Joko Widodo berkemah di titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Blair merupakan Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia pun diminta membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. 

"Presiden minta Tony Blair dan Tony Blair kebetulan menawarkan diri juga untuk membantu promosikan ibu kota baru ini ke internasional," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, selepas mendampingi Jokowi seperti dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Indonesia-Jepang Bahas Investasi IKN dan MRT 

2. Strategi promosi IKN

Foto: Tangkapan Layar Instagram @nyoman_nuarta

Luhut juga menyampaikan terdapat sejumlah pemikiran terkait strategi promosi yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia. Termasuk, menurut masukan Blair, pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Uni Emirat Arab dan China, serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN.

"Tadi, pikiran dari Pak Tony Blair, pengusaha dari, pemerintah maksudnya dari Uni Emirat Arab dengan Tiongkok. Kemudian, tadi Arab Saudi dengan Korea itu, joint company," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya