TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prancis Diserang Kutu Busuk, Pemerintah Segera Gelar Pertemuan Darurat

Untuk menentukan langkah yang perlu diambil

Ilustrasi Paris, Prancis (ANTARA FOTO/Christophe Ena/Pool via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Prancis akan mengadakan pertemuan darurat minggu ini untuk memeriksa lonjakan jumlah kasus kutu busuk yang dilaporkan. Merebaknya kutu busuk, semakin dilihat sebagai potensi masalah kesehatan masyarakat yang tak main-main.

Dilansir France24, kutu busuk dalam beberapa minggu terakhir telah berubah dari sebuah bahan cemoohan menjadi isu politik yang diperdebatkan di Prancis.

Warga yang terkejut melaporkan, melihat makhluk-makhluk kecil tersebut di berbagai lokasi termasuk kereta api, metro Paris, dan bioskop.

Baca Juga: Pertama di Eropa, Prancis Vaksinasi Unggas untuk Cegah Flu Burung

1. Prancis akan selenggarakan event besar di tengah lonjakan kasus kutu busuk

Pixabay/錚 吳

Kekhawatiran akan kehadiran kutu busuk semakin menjadi-jadi ketika Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby, dan Paris bersiap menyambut para atlet dan penggemar dari seluruh dunia untuk Olimpiade 2024.

Bahkan, dua sekolah, satu di Marseille dan satu di Villefranche-sur-Saone di luar Lyon di Prancis tenggara, telah terinfeksi kutu busuk dan ditutup selama beberapa hari untuk dibersihkan.

2. Pertemuan darurat dilakukan untuk menentukan langkah yang harus diambil

ilustrasi darurat (Pexels.com/Pixabay)

Pertemuan darurat dilaksanakan Rabu (4/10/2023) waktu setempat. Tujuan dari pertemuan yang akan dihadiri oleh Menteri Transportasi Clement Beaune dan organisasi-organisasi transportasi dan penumpang, adalah untuk mengukur situasi dan memperkuat langkah-langkah yang harus ditempuh.

"Kami ingin menginformasikan tentang tindakan yang dilakukan dan bertindak dalam melayani para pelancong untuk meyakinkan dan melindungi," kata kementerian tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Olivier Veran mengatakan, pertemuan antarkementerian akan diadakan pada Jumat. Pemerintah berjanji untuk segera memberikan jawaban kepada warga Prancis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya