Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 21 orang diketahui tewas setelah tanah longsor di salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di ibukota Uganda, Kampala (11/8).
Tim penyelamat masih berusaha menggali tumpukan sampah dengan harapan menemukan korban jiwa lain yang masih bisa diselamatkan karena tertimbun longsoran sampah tersebut. Diketahui beberapa hari sebelumnya hujan deras mengguyur area setempat.
1. Tempat pembuangan sampah dengan luas 14 hektar tersebut merupakan satu-satunya di seluruh Kampala
Tempat pembuangan sampah Kiteezi dengan luas 14 hektar tersebut merupakan satu-satunya di seluruh Kampala, daerah yang dihuni sekitar empat juta penduduk.
Walikota Kampala Erias Lukwago melapor ke AFP bahwa hal tersebut merupakan "sebuah bencana yang memang sudah diprediksi akan terjadi", dan "bisa jadi masih banyak orang yang mungkin tertimbun."
Pemerintah kota dilaporkan sudah berusaha mencari beberapa tempat baru untuk menggantikan Kiteezi selama beberapa tahun terakhir. Gundukan bukit besar terbentuk dari tumpukan sampah yang runtuh pada Jumat malam, mengubur beberapa rumah yang terdapat di pinggiran tempat pembuangan sampah tersebut ketika penduduk sedang tidur lelap, dilansir Reuters.
2. Presiden Yoweri Museveni telah memerintahkan inevstigasi tentang kenapa warga diperbolehkan tinggal terlalu dekat
Presiden Yoweri Museveni telah memerintahkan inevstigasi tentang kenapa warga diperbolehkan tinggal terlalu dekat dengan "tumpukan yang berpotensi membahayakan dan berbahaya", serta memerintahkan untuk merelokasi penempatan penduduk yang berada di daerah yang ia anggap berbahaya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Melansir AFP, juru bicara kepolisian Kampala Patrick Onyango menyatakan bahwa hingga hari Minggu sudah 14 warga berhasil diselamatkan.
"Operasi penyelamatan masih berlangsung hingga kami bisa memastikan bahwa tak ada lagi orang yang terjebak," ungkapnya.
Onyango menyatakan bahwa ribuan orang sudah dipaksa untuk pergi dari rumah mereka karena peristiwa longsor ini. Ia tak menyatakan dengan spesifik berapa warga yang menghuni di tempat pembuangan sampah tersebut, atau apakah mereka tinggal di sekitarnya.
Banyak warga sekitar yang mendapatkan penghasilan dengan menjadi pemulung dan mencari barang-barang di sekitar tumphkan sampah yang bisa dijual kembali. Kini Palang Merah Uganda telah menyediakan tenda darurat untuk warga yang membutuhkan.