TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penembakan Massal di Alabama, 4 Tewas 18 Luka

Detektif sedang bekerja untuk mengidentifikasi

ilustrasi penembakan (unsplash.com/@nampoh)

Intinya Sih...

  • 4 orang tewas dan 18 terluka dalam penembakan massal di Birmingham, Alabama
  • Penembakan terjadi di Five Points South, bukan serangan acak, dan polisi bekerja sama dengan FBI
  • Kota Birmingham telah mengalami beberapa penembakan massal sepanjang tahun ini

Jakarta, IDN Times - Setidaknya empat orang tewas dan 18 lainnya terluka dalam penembakan massal di Birmingham, Alabama, kata polisi.

Dilansir BBC, petugas polisi Birmingham, Truman Fitzgerald, mengatakan bahwa beberapa penembak melepaskan sejumlah tembakan ke arah sekelompok orang pada Sabtu malam (21/9) di daerah Five Points South di kota tersebut. Penembakan terjadi di Magnolia Avenue distrik Five Points South, yang memang dikenal dengan kehidupan malamnya

1. Detektif sedang bekerja untuk mengidentifikasi siapa yang menjadi target utama dari serangan ini

Petugas menemukan jenazah dua laki-laki dan satu perempuan di lokasi kejadian, sementara seorang laki-laki lainnya meninggal karena luka tembak di rumah sakit, menurut Kepolisian Birmingham.

"Detektif sedang menyelidiki apakah para pelaku mendekati korban dengan berjalan kaki atau lewat dengan mobil," kata Fitzgerald. Tidak ada tersangka yang ditangkap.

Dia menambahkan bahwa mereka meyakini penembakan ini "bukan serangan acak dan berasal dari insiden terisolasi di mana beberapa korban terjebak dalam baku tembak."

"Detektif sedang bekerja untuk mengidentifikasi siapa yang menjadi target utama dari serangan ini," tambah Fitzgerald.

Mereka juga berupaya menemukan para pelaku. Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bekerja sama dengan FBI dan agen federal lainnya, menawarkan hadiah sebesar 5.000 dolar AS atau sekitar Rp77 juta untuk informasi, serta telah membuka portal web untuk mengunggah foto dan video dari insiden tersebut.

2. Wali Kota Birmingham, Randall Woodfin, menganggap "Glock switches" sebagai penyebab kekerasan ini

Saksi yang sedang mengantri di luar lounge hookah dan cerutu di Magnolia Avenue pada saat itu mengatakan kepada situs berita lokal Al.com bahwa beberapa tembakan terdengar seolah berasal dari senjata yang diubah menjadi otomatis penuh.

Sebelumnya pada hari Minggu (22/9), Fitzgerald mengatakan kepada wartawan bahwa ada "puluhan korban tembakan" setelah insiden tersebut.

Wali Kota Birmingham, Randall Woodfin, menganggap "Glock switches" atau "saklar Glock" (perangkat yang dapat dipasang pada pistol untuk membuatnya menembak secara otomatis) sebagai penyebab kekerasan ini. Dia memposting di media sosial pada hari Minggu bahwa perangkat tersebut "adalah masalah keamanan publik nomor satu di kota dan negara bagian kami."

"Mengubah senjata semi-otomatis menjadi senjata otomatis penuh yang menembakkan semua peluru dalam hitungan detik tidak seharusnya ada di jalan-jalan domestik kita," tulisnya, seraya menambahkan bahwa kota tidak memiliki kewenangan untuk melarang saklar Glock, hanya negara bagian yang bisa melakukannya.

Menurut Gun Violence Archive atau Arsip Kekerasan Senjata Api, yang mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden di mana empat orang atau lebih terluka atau terbunuh, sudah ada lebih dari 400 penembakan massal di seluruh AS sepanjang tahun ini.

Verified Writer

Tamara Rangkuti

Living proof that overthinking can be a full-time hobby.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya