Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Palestina menjadi negara pertama melakukan pertemuan bilateral dengan Indonesia di Gedung Pancasila, yang bersejarah, Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Pertemuan bilateral dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Utusan Khusus Presiden Palestina, Riyad al-Maliki, yang juga eks menlu.
"Terima kasih atas sambutannya. Terima kasih juga atas komitmen dan perhatiannya yang besar dari Indonesia untuk Palestina,” kata al-Maliki, ketika duduk bersama Retno, di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (19/8/2024).
1. Gedung Pancasila Kemlu RI, wajah ideologi Indonesia
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima Medal of Honour ‘The Star of Merit of the Order of the State of Palestine’ dari Presiden Palestina, Y.M. Mahmoud Abbas. (IDN Times/Sonya Michaella) Sebelumnya Retno meresmikan wajah baru Gedung Pancasila yang baru selesai dipugar. Peresmian ini juga dihadiri oleh jajaran duta besar asing di Jakarta. Spesial, al-Maliki turut hadir dalam peresmian ini.
Hadir pula tiga mantan Menlu pendahulu Retno, yaitu Alwi Shihab (1999-2001), Hassan Wirajuda (2001-2009), dan Marty Natalegawa (2009-2014).
"Tepat di ruangan tempat kita duduk saat ini, Pancasila pertama kali diperkenalkan sebagai ideologi Indonesia. Di gedung ini, ratusan pertemuan dengan menteri luar negeri dan pejabat tinggi telah berlangsung. Berbagai pembicaraan dilakukan, begitu banyak kesepakatan telah ditandatangani," kata Retno.
"Berbagai upaya tak terkira untuk menjaga perdamaian juga telah dibahas di atas meja. Gedung ini telah menjadi saksi bisu kisah dan perjalanan diplomatik bangsa kita," lanjut dia.
Baca Juga: Keren! Menlu Retno Dapat Penghargaan dari Presiden Palestina
2. Indonesia kerja keras jadi bagian dari solusi masalah regional dan internasional
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima Utusan Khusus Presiden Palestina, Riyad al-Maliki. (IDN Times/Sonya Michaella) Retno sempat kilas balik terkait 10 tahun perjalanan diplomasi Indonesia. Dia menyatakan Indonesia telah bekerja sangat keras untuk menjadi bagian dari solusi berbagai masalah regional dan internasional.
"Dari masalah Palestina hingga situasi di Afghanistan, dari konflik di Myanmar hingga perang di Ukraina, dari bencana alam hingga penanggulangan terorisme dan kejahatan terorganisasi transnasional. Kami mencoba menjadi jembatan penghubung dan menjadi mitra tepercaya," ujar Retno.