Ukraina Terima Serangan Siber Sejak Aneksasi Krimea 2014
Ukraina kini terus mempertahankan keamanan sibernya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Anton Demokhin mengatakan, negaranya kini makin percaya diri membangun ketahanan dan kapasitas siber yang lebih kuat, terkait banyaknya serangan siber yang melanda.
“Sejak 2014, awal perang dimulai dengan aneksasi Rusia ke Krimea, kami menerima banyak serangan siber. Karena itu, kami kini terus membangun ketahanan siber kami,” kata Demokhin, dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Sabtu (21/10/2023).
Pada 2016, lanjut dia, Ukraina telah menetapkan Strategi Keamanan Siber Nasional yang menciptakan arsitektur di negara ini untuk meningkatkan perlindungan siber Ukraina.
1. Ada beberapa lembaga yang ditugaskan
Demokhin mengungkapkan, Ukraina kini punya beberapa lembaga yang bekerja untuk memerangi serangan siber dan meningkatkan operasi digital.
“Sebagai contoh, sebelum serangan kinetik pada 24 Februari 2022, ada serangan siber besar-besaran terhadap sektor pemerintahan kami, beberapa infrastruktur penting dan sektor perbankan. Kami berhasil melawannya dan menjaga kelangsungan dunia digital kami,” tutur dia.
“Kita terus melihat bahwa ada aktivitas jahat yang berkembang, Ukraina saat ini menjadi pusat perang dunia maya,” lanjutnya.
Baca Juga: Wamenlu Ukraina Bidik Kerja Sama Ekonomi Digital dengan RI