TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Trump Janji Bakal Selesaikan Konflik Ukraina dalam 24 Jam

Bahkan sebelum dirinya sah jadi presiden

Donald Trump. (x.com/@TrumpWarRoom)

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yang juga calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump mengklaim dirinya akan menyelesaikan konflik Ukraina dan Rusia dalam 24 jam, jika dirinya terpilih jadi presiden.

Hal ini diungkapkan Trump dalam debat capres AS yang digelar di Philadelphia. Ia melawan Kamala Harris, wakil presiden petahana sekaligus capres dari Partai Demokrat.

“Saya ingin perang berhenti, jutaan orang telah terbunuh. Joe Biden dan Kamala Harris tidak memiliki keberanian untuk meminta Eropa seperti yang saya lakukan ke NATO untuk menyelesaikan perang ini,” kata Trump, dikutip CNN International, Rabu (11/9/2024).

1. Klaim punya hubungan baik dengan Zelenskyy dan Putin

Donald Trump saat dilarikan dari panggung oleh Secret Service pada acara kampanye di Reno, Nevada, pada 2016, karena adanya ancaman di antara kerumunan. (youtube.com/CBC News)

Selain itu, Trump juga menegaskan dirinya punya hubungan yang baik dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Saya bisa menyelesaikannya bahkan sebelum saya menjadi presiden,” ujarnya.

“Saya pikir kepentingan terbaik AS adalah mengakhiri perng ini dan menyelesaikannya, negosiasi kesepakatan karena kita harus menghentikan perang yang membunuh semua manusia,” lanjut Trump.

Baca Juga: Kamala Harris-Donald Trump Saling Serang di Debat Capres AS

2. Harris sebut pemerintahan Biden menyapu kekacauan yang dibuat Trump

Capres AS Partai Demokrat, Kamala Harris dan Capres AS Partai Republik, Donald Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di awal debat, Harris langsung menyerang Trump. Ia menyebutkanbahwa pemerintahan Joe Biden harus membereskan segala kekacauan yang dibuat Trump semasa ia memerintah.

“Dia (Trump) meninggalkan AS dengan angka pengangguran yang tinggi. Lalu pandemik COVID-19 juga membuat AS dengan pasien meninggal tertinggi di dunia,” kata Harris.

“Apa yang telah kami lakukan dengan Presiden Biden, dan apa yang akan saya lakukan nanti saat memenangkan pilpres ini adalah untuk membangun aspirasi dan harapan rakyat Amerika,” sambungnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya