TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebulan Palestina Digempur Israel, 10.165 Orang Tewas di Gaza

Korban tewas juga ada di Tepi Barat

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN Times - Satu bulan sudah Gaza digempur oleh militer Israel. Per hari ini, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut 10.165 orang tewas di Jalur Gaza.

Dilansir dari Wafa Agency, Selasa (7/11/2023), sebanyak 27 ribu orang juga dilaporkan terluka. Korban tewas dan terluka ini pun tidak hanya ada di Jalur Gaza, melainkan termasuk di Tepi Barat.

Baca Juga: Pintu Rafah Ditutup, Evakuasi 1 Keluarga WNI dari Gaza Tertunda 

Baca Juga: Staf PBB yang Tewas akibat Serangan Israel di Gaza Terus Meningkat

1. Pengungsi membeludak

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Kemenkes Palestina menambahkan 117 ribu pengungsi terpaksa tinggal seadanya di fasilitas kesehatan. Selain itu, 690 ribu orang juga tinggal di penampungan darurat yang disediakan badan PBB, UNRWA.

Terdapat juga 121.750 orang yang tinggal di rumah sakit, gereja, bangunan umum lainnya, dan sekolah yang belum hancur karena serangan militer Israel.

Baca Juga: Zionis, Yahudi, Israel dan Miskonsepsi di Indonesia

2. Menteri Israel sebut Gaza bisa dinuklir

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Seorang menteri di kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut Isrel bisa saja menggunakan nuklir untuk menyerang Gaza. Namun klaimnya dibantah oleh Netanyahu.

Kantor PM Israel merilis pernyataan bahwa Menteri Warisan Budaya Israel Amihay Eliyahu diskors dari sejumlah pertemuan.

“Pernyataan Eliyahu tidak sesuai. Israel dan pasukan militer Israel sudah beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari melukai orang yang tidak bersalah,” sebut pernyataan kantor PM Israel.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya