Putin Disebut Melemah, Rusia Balik Tuding Presiden Prancis
Barat nilai Putin melemah karena pemberontakan Wagner
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dua pekan berlalu sejak insiden pemberontakan dari tentara swasta bayaran Rusia, Grup Wagner. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menegaskan bahwa upaya pemberontakan mereka gagal total.
Terkait pemberontakan Wagner ini, negara-negara Barat menganggap bahwa kekuatan Presiden Rusia Vladimir Putin mulai melemah.
“Terlepas dari semua tuduhan Barat bahwa situasi ini adalah tanda kelemahan Presiden Putin, tentu saja ini tidak benar. Jika Anda lihat kerusuhan yang terjadi di Prancis saat ini, tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa Presiden Emmanuel Macron lemah,” kata Vorobieva, kepada awak media, Rabu (5/7/2023).
Saat ini, Macron memang tengah diuji dengan kerusuhan besar-besaran yang terjadi di Prancis sepekan terakhir, menyusul tewasnya seorang remaja yang ditembak oleh polisi Prancis.
Baca Juga: Rusia Kecam Pembakaran Al-Qur'an di Swedia
1. Bos Wagner disebut sebagai sosok ambisius
Selain itu, Vorobieva juga menilai bahwa bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin adalah sosok yang amat ambisius. Meski ia tak mengenal secara personal, namun jika dilihat dari riwayat pekerjaan dan bisnisnya, Prigozhin adalah sosok yang cukup tangguh dan ambisius.
“Dia memang terkenal ambisius. Hal ini terlihat jelas dari yang ia sampaikan,” ujar Vorobieva lagi.
Meski demikian, Vorobieva menambahkan bahwa motif Wagner melakukan pemberontakan masih belum jelas hingga saat ini.