TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Yahya Sinwar, Pengganti Ismail Haniyeh di Biro Politik Hamas 

Sinwar sempat menjadi Kepala Hamas di Gaza

Yahya Sinwar, kepala politik Hamas yang baru (kanan). (dok. @QudsNen)

Intinya Sih...

  • Yahya Sinwar menjadi kepala biro politik Hamas di Gaza, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran pada 31 Juli 2024.
  • Sinwar berusia 61 tahun, pernah ditangkap Israel berkali-kali dan dijatuhi hukuman seumur hidup atas tuduhan terlibat dalam penangkapan dan pembunuhan tentara Israel.

Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, akhirnya memilih salah satu pejabat tingginya di Gaza, Yahya Sinwar, untuk menjadi kepala biro politik, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran, Iran pda 31 Juli 2024.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat,” sebut pernyataan Hamas, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (7/8/2024).

Sinwar berusia 61 tahun, disebut Israel sebagai salah satu dalang di balik serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, yang menewaskan 1.200 warganya. Sinwar sendiri tak pernah muncul di publik sejak serangan Hamas ke Israel 10 bulan lalu.

1. Siapa Yahya Sinwar?

Sinwar lahir pada 1962 di Khan Younis, selatan Gaza. Sinwar sering disebut sebagai salah satu pejabat tinggi Hamas yang paling keras kepala.

Ia ditangkap Israel berulang kali pada awal 1980-an karena keterlibatan dalam unjuk rasa anti-pendudukan di Universitas Islam di Gaza.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, ia membantu mendirikan jaringan pejuang untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel. Kelompok ini dinamakan Brigade Qassam, sayap militer Hamas.

Lalu Sinwar bergabung dengan Hamas sebagai salah satu pemimpinnya setelah Hamas resmi didirikan oleh Shaikh Ahmad Yasin pada 1987.

Pada 1988, ia ditangkap oleh Israel dan dijatuhi hukuman seumur hidup atas tuduhan terlibat dalam penangkapan dan pembunuhan dua tentara Israel dan empat tersangka mata-mata Palestina.

Baca Juga: Hamas Pilih Yahya Sinwar Jadi Kepala Politik Gantikan Ismail Haniyeh 

2. 23 tahun mendekam di penjara

Sinwar juga menghabiskan 23 tahun di penjara Israel, di mana ia belajar Bahasa Ibrani dan fasih dalam urusan yang menyangkut dalam serta luar negeri Israel.

Sinwar bebas pada 2011 di bawah kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Bebasnya Sinwar ditukar dengan bebasnya tentara Israel, Gilad Shalit yang ditahan oleh Hamas.

Setelah bebas, Sinwar langsung naik pangkat di Hamas, di mana ia terpilih menjadi anggota biro politik dan ditugaskan berkoordinasi dengan Brigade Qassam. Ia memainkan peran politik di Hamas dan juga memimpin perlawanan terhadap Israel yang menyerang Gaza selama tujuh pekan pada 2014.

Pada 2015, Amerika Serikat (AS) melabeli Sinwar sebagai oknum terorisme global. Pada 2017, Sinwar akhirnya terpilih sebagai Kepala Hamas di Gaza, menggantikan Haniyeh yang saat itu diangkat menjadi kepala biro politik Hamas.

Baca Juga: AS Bakal Fokus Lacak Bos Hamas Yahya Sinwar untuk Akhiri Perang Gaza

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya