TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Prancis Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Macron juga minta Israel patuhi hukum perang internasional

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (twitter.com/Emmanuel Macron)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata harus segera dilakukan di Gaza. Macron menyebut, gencatan senjata ini menjadi satu-satunya solusi terhadap perang antara Israel dan Hamas.

Prancis adalah satu dari sekian negara Barat yang membela Israel ketika mendapat serangan dari pejuang Hamas pada 7 Oktober. Prancis menyebut bahwa Israel berhak membela diri.

Dilansir dari CNN, Selasa (14/11/2023), Macron berbalik meminta Israel untuk menyetop serangan ke Hamas. Bahhkan ia meminta agar Israel mematuhi aturan perang internasional dan hukum kemanusiaan internasional.

Baca Juga: Gaza Masih Dibombardir Israel, 11.360 Warga Palestina Tewas

Baca Juga: Jokowi: Israel Harus Tanggung Jawab soal Gaza!

1. Minta pemimpin dunia lain ikuti jejaknya serukan gencatan senjata

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri upacara penghormatan pemakaman militer untuk mantan presiden Prancis Jacques Chirac di Hotel des Invalides saat hari berkabung nasional di Paris, Prancis, pada 30 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Philippe Wojazer/Pool

Macron juga meminta agar para pemimpin dunia lain mengikuti jejaknya untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.

“Kami tahu apa arti terorisme di Prancis, tapi saya pikir tidak ada pembenaran untuk menyerang warga sipil,” kata Macron.

“Para bayi, para perempuan dan orang tua terus dibom dan tewas. Tidak ada alasan untuk terus melakukan hal itu,” tegas dia.

Baca Juga: Israel Targetkan RS Al Shifa, 37 Bayi Prematur Terancam

2. Israel mencemooh pernyataan Macron

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sumber: twitter.com/netanyahu

Sementara itu, menanggapi seruan Macron, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan seharusnya dunia mengutuk Hamas, bukan Israel.

“Kejahatan yang dilakukan Hamas di Gaza bisa berlanjut ke Paris, New York dan kota lainnya di dunia,” ujar Netanyahu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya