TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM Bangladesh Sheikh Hasina Mundur, Mahasiswa Teriak Gembira

Mereka menduduki kediaman Hasina dan menghancurkan patung

Potret Sheikh Hasina (kanan) disandingkan dengan potret ayahnya, Sheikh Mujibur Rahman. (IDN Times/Uni Lubis)

Intinya Sih...

  • Mahasiswa Bangladesh merayakan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina setelah 15 tahun berkuasa
  • 300 orang tewas dalam unjuk rasa anti-pemerintah yang dimulai dari protes mahasiswa terhadap kuota lowongan PNS di negara tersebut
  • Putusan pengadilan tinggi mengembalikan kuota utama untuk keluarga veteran perang memicu unjuk rasa meluas dan menuntut Hasina mundur

Jakarta, IDN Times - Para pengunjuk rasa di Bangladesh yang mayoritas adalah mahasiswa mengungkapkan kegembiraannya lantaran akhirnya PM Bangladesh Sheikh Hasina mundur. Hasina sudah memerintah Bangladesh selama 15 tahun terakhir.

Dilansir Channel News Asia, Selasa (6/8/2024), para mahasiswa meluapkan kegembiraannya dengan bersorak menyerbu ke halaman kediaman Hasina yang mewah. Mereka juga menjarah sejumlah barang-barang dari rumah Hasina.

Di lokasi lain, para pengunjuk rasa memanjat patung ayah Hasina, Sheikh Mujibur Rahman, dan menghancurkannya dengan kapak.

“Ibu saya memang sudah meninggalkan Bangladesh untuk keselamatan dirinya, atas desakan para keluarga,” kata Sajeeb Wazed Joy, putra dari Hasina.

“Hasina sangat kecewa karena setelah semua kerja kerasnya, ada kelompok yang bangkit melawannya,” lanjut dia.

Baca Juga: Profil PM Bangladesh Sheikh Hasina, Mundur karena Didesak Rakyat

1. Keluarga sebut Sheikh Hasina ubah Bangladesh

Joy juga menegaskan bahwa ibunya yaitu Sheikh Hasina telah bekerja keras mengubah Bangladesh dari negara miskin, menjadi salah satu negara di Asia Tengah yang sedang bangkit.

“Ketika Hasina mengambil alih kekuasaan, Bangladesh dianggap sebagai negara yang gagal. Negara miskin. Lalu saat ini, Bangladesh dianggap sebagai salah satu macan Asia yang bangkit,” ucap dia.

Baca Juga: Fakta-fakta Demo Mahasiswa Bangladesh Bikin PM Hasina Mundur

2. Unjuk rasa meluas di seluruh Bangladesh

Setidaknya total 300 orang tewas pada unjuk rasa anti-pemerintah yang digelar pada Minggu kemarin di Bangladesh. Unjuk rasa yang sudah terjadi sejak akhir Juni lalu ini berawal dari protes mahasiswa terhadap kuota lowongan PNS negara tersebut.

Para mahasiswa meminta agar pemerintah tidak lagi menetapkan batas kuota yang menyebabkan para lulusan baru kesulitan mencari pekerjaan. Pasalnya, pemerintah memberikan 30 persen lowongan PNS untuk keluarga veteran yang bertempur dalam perang kemerdekaan Bangladesh pada 1971 melawan Pakistan.

Pemerintahan Hasina awalnya sempat menghentikan kuota pekerjaan setelah protes besar-besaran mahasiswa pada 2018 lalu. Tapi pada Juli 2024, putusan pengadilan tinggi mengembalikan ke sistem awal, yakni kuota utama untuk keluarga veteran perang.

Pada 21 Juli 2024, Mahkamah Agung akhirnya mengabulkan permohonan di mana 93 persen lowongan pekerjaan pemerintah akan dialokasikan berdasarkan prestasi, lima persen akan diberikan ke keluarga veteran perang,  serta dua persen sisanya bakal diberikan untuk anggota etnis minoritas dan transgender serta disabilitas.

Sempat mereda, unjuk rasa kembali meluas dengan tuntutan berbeda yakni meminta agar Hasina mundur karena dianggap tak becus menangani demonstrasi yang menyebabkan ratusan orang tewas. Mereka juga menuntut Hasina meminta maaf kepada rakyat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya